Berpikir
adalah daya paling utama dan merupakan cirri khas yang membedakan manusia dari
hewan. Manusia dapat berpikir karena mempunyai bahasa. Dengan bahasa
manusia dapat memberi nama kepada segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik
yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Dengan demikian, segala sesuatu
yang pernah diamati dan dialami dapat disimpannya,menjadi tanggapan-tanggapan
dan pengalaman-pengalaman yang kemudian diolahnya (berpikir) menjadi
pengertian-pengertian bermakna. Dengan singkat,karena memiliki dan mampu
berbahasa maka manusia berpikir. Kita berpikir untuk menemukan pemahaman
dari rasa keingintahuan kita terhadap sesuatu.
Pengetahuan
dimulai dari rasa ingin tahu yang besar, kepastian dimulai dengan
rasa ragu-ragu dan filsafat
dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa
yang telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu.Berfilsafat kesemestaan yang
seakan tidak terbatas ini. Demikian juga
berfilsafat berartimengoreksi diri,
semacam keberanian berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang
dicari telah kita jangkau.
Filsafat,
terutama Filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke7 SM.
Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan
alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri
kepada (agama) lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
ini.Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran
manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak
didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi
dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan
argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari
proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafat, mutlak diperlukan
logika berpikir dan logika bahasa.
Dalam
makalah ini akan dibahas tentang pengertian filsafat, filsafat ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan,
pengetahuan, sains biologi serta agama.
A. F ILSAFAT
1. Pengertian Filsafat
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani “Philosophia”
yang dalam perkembangan berikutnya dikenal di dalam bahasa lain yaitu : philosophie (Jerman,Belanda dan Perancis) ;philosophy (Inggris) ;philoshophia
(Latin) dan falsafah (Arab).
Kata
filsafat berasal dari 2 kata yaitu
“philos” dan “Sophia”.Philos artinya cinta yang sangat mendalam, dan Sophia artinya kearifan atau
kebijakan,Jadi,arti filsafat secara harfiah adalah cinta yang sangat mendalam
terhadap kearifan atau kebijakan.
Para
filsuf memberi batasan filsafat pada
umumnya berbeda satu sama lain.Tiap-tiap filsuf memiliki rumusan atau batasan
tersendiri tentang filsafat.Batasan filsafat dapat ditinjau dari dua segi yang
secara etimologi dan secara terminology.
Secara
etimologi istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah. Adapula
yang berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari bahasa Inggris yaitu
philosophy.Kedua istilah tersebut berakar kepada bahasa Yunani yaitu
philosophia.
Pengertian
filsafat secara terminologi sangat berguna.Dalam hal ini para filsuf merumuskan
pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya.Para filsuf
telah merumuskan pengertian filsafat sebagai berikut :
a . Plato
Filsafat
adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
b. Aristoteles
Filsafat
adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya
ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika
(filsafat keindahan).
c. Al Farabi
Filsafat
adalah ilmu tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
d. Rene Descartes
Filsafat
adalah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan ,alam dan manusia menjadi
pokok penyelidikannya.
e. Immanuel Kant
Filsafat
adalah ilmu yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan, yang di
dalamnya tercakup masalah epistemology yang menjawab persoalan apa yang dapat
kita ketahui? Masalah etika yang menjawab persoalan apa yang harus kita
kerjakan? Masalah ke-Tuhanan yang menjawab persoalan harapan kita dan masalah
manusia.
f.
Hasbullah Bakry
Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki
segala sesuatu dengan mendalam mengenai ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia
sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh
yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya
setelah mencapai pengetahuan itu.
Rumusan tentang filsafat sebagaimana
diuraikan di atas pada prinsipnya menegaskan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan
sungguh-sungguh, radikal sehingga mencapai hakikat segala situasi tersebut.
2.
Ciri dan Sifat Permasalahan Filsafat
a. Tidak menyangkut fakta.
Pertanyaan-pertanyaan kefilsafatan tidak merupakan pertanyaan tentang hal-hal yang bersifat factual.
b. Menyangkaut keputusan-keputusan tentang
nilai. Pertanyaan-pertanyaan atau persoalan filsafat merupakan
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan keputusan-keputusan tentang
nilai-nilai. Dalam kaitan ini dapat dirumuskan bahwa filsafat bukanlah
memikirkan tentang fakta-fakta, akan tetapi suatu aktivitas untuk mencapai
kebijaksanaan.
c. Pertanyaan filsafat bersifat kritis.
Salah satu tugas utama filsuf adalah mengkaji dan menilai asumsi-asumsi dan
menentukan batas-batas aplikasinya. Dengan demikian untuk sebagian filsafat
merupakan suatu kegiatan terhadap konsep-konsep dan makna-makna yang dalam
suatu segi tertentu biasa diterima secara tanpa koreksi lebih lanjut.
d. Pertanyaan kefilsafatan bersifat
spekulatif. Pertanyaan-pertanyaan kefilsafatan melampaui batas-batas
pengetahuan yang telah mapan. Para filsuf
berusaha untuk menduga kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi yang berada
di luar pengetahuan saat ini.
e. Pertanyaan kefilsafatan bersifat
sinoptik atau wholistik, dengan pertanyaan seperti ini berarti filsafat
memandang suatu masalah secara integral. Pemikiran kefilsafatan berusaha
menyatupadukan dan mengeneralisasi segi-segi dari benda-benda atau hal-hal
tertentu.
3.
Karakteristik Pemikiran Kefilsafatan
Pemikiran kefilsafatan memiliki
cirri-ciri khas (karakteristik) tertentu, sebagian besar filosuf berbeda
pendapat mengenai karakteristik pemikiran kefilsafatan. Apabila perbedaan
pendapat tersebut dipahami secara teliti dan mendalam, maka karakteristik
pemikiran kefilsafatan tersebut terdiri dari:
Integralistik
(menyeluruh); mendasar (fundamental); dan spekulatif.
a.
Menyeluruh,
artinya pemikiran yang luas, pemikiran yang meliputi beberapa sudut pandangan.
Pemikiran kefilsafatan meliputi beberapa cabang ilmu, dan pemikiran semacam ini
ingin mengetahui hubungan antara cabang ilmu yang satu dengan yang lainnya.
Integralitas pemikiran kefilsafatan juga memikirkan hubungan ilmu dengan moral,
seni dan pandangan hidup.
b. Mendasar,
artinya
pemikiran mendalam sampai kepada hasil fundamental (keluar dari gejala). Hasil
pemikiran tersebut dapat dijadikan dasar
berpijak segenap nilai dan masalah-masalah keilmuan (science).
c. Spekulatif,
artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran
selanjutnya dan hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai medan garapan
(obyek) yang baru pula. Keadaan ini senantiasa bertambah dan berkembang meskipun
demikian bukan berarti hasil pemikiran kefilsafatan itu meragukan, karena tidak
pernah selesai seperti ilmu-ilmu diluar filsafat.
4.
Persoalan Filsafat
Ada enam persoalan yang selalu menjadi
perhatian para filsuf yaitu : ada, pengetahuan, metode, penyimpulan moralitas,
dan keindahan. Keenam persoalan tersebut memerlukan jawaban secara radikal, dan
tiap-tiap persoalan menjadikan salah satu cabang filsafat.
a. Persoalan
tentang “ ada “(being) menghasilkan cabang filsafat metafisika yaitu kajian tentang
sifat paling dalam dan radikal dari kenyataan.
b. Persoalan
tentang “ Pengetahuan “ (Knowledge) menghasilkan cabang filsafat epistomologi,
yaitu filsafat pengetahuan yang mengkaji secara mendalam dan radikal tentang
asal mula pengetahuan, struktur, metode dan validitas pengetahuan.
c.
Persoalan tentang “Metode”(Method)
menghasilkan cabang filsafat metologi yaitu mengkaji penyusunan secara
sistematik dari beberapa proses dan asas-asas logis dan percobaan yang sistematis
yang menuntun suatu penelitian dan kajian ilmiah.
d.
Persoalan tentang “Penyimpulan”
menghasilkan cabang filsafat logika(logis) yaitu kajian mengenai aturan-aturan
penalaran yang benar.
e.
Persoalan tentang “Moralitas”(Morality)
menghasilkan cabang filsafat etika(ethics),yang menghendaki adanya ukuran yang
bersifat universal. Dalam hal ini berarti berlaku untuk semua orang dan setiap
saat, jadi tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
f.
Persoalan tentang keindahan
menghasilkan cabang filsafat Estetika(aesthetics) yaitu kajian mengenai
keindahan dan ketidakindahan.
B.
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
Filsafat ilmu pengetahuan
merupakan suatu bidang studi filsafat yang objek materinya berupa ilmu pengetahuan
dalam berbagai jenis,bentuk dan sifatnya.Jadi meliputi pluralitas ilmu
pengetahuan. Adapun objek formanya berupa hakekat ilmu pengetahuan. Jenis-jenis
ilmu pengetahuan menurut objeknya dapat diklasifikasikan ke dalam ilmu
pengetahuan :
a.
Ilmu pengetahuan Humaniora dengan objek
materi manusia
b.
Ilmu pengetahuan Social dengan objek
materi sosiologi
Filsafat
ilmu pengetahuan adalah sebuah upaya pemikiran mendalam untuk memahami makna,
metode, struktur logis dari ilmu pengetahuan, terutama dengan analisis
kriteria, konsep-konsep dan teori- teori yang ada di dalam ilmu pengetahuan,
serta efek- efeknya bagi pengetahuan manusia dan dampaknya pada refleksi etis
tentang berbagai problema serta aksesnya dalam kehidupan manusia.Filsaafat ilmu
pengetahuan bersifat analitis dan reflektif, bukan empiris dan eksperimental.
Filsafat
ilmu pengetahuan bertujuan :
a.
Mengembangkan ilmu pengetahuan
,tehnologi dan perindustrian dalam batasan otologis. Dengan paradigm otologis
diharapkan dapat mendorong pertumbuhan wawasan spiritual keilmuan yang mampu
mengatasi bahaya sekularisme ilmu pengetahuan.
b. Mengembangkan ilmu pengetahuan ,
tehnologi dan perindustrian dalam batasan epistemologis. Dengan paradigm
epistemologis, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan wawasan intelektual
keilmuwan yang mampu membentuk sikap ilmiah.
c.
Mengembangkan ilmu pengetahuan,
tehnologi dan perindustrian dalam batasan nilai etis. Dengan paradigma etis,
diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perilaku adil yang mampu membentuk moral
tanggung jawab sehingga pemberdayaan ilmu pengetahuan dan tehnologi semata-
mata hanya untuk kelangsungan kehidupan yang adil dan berkebudayaan.
Jadi Filsafat ilmu pengetahuan
sangatlah tepat dijadikan landasan pengembangan ilmu pengetahuan. Karena
filsafat ilmu pengetahuan sebuah upaya pemikiran mendalam untuk memahami makna,
metode, struktur logis dari ilmu pengetahuan.
C.
ILMU PENGETAHUAN
1.
Pengertian Ilmu Pengetahuan
Pengertian ilmu yang
terdapat dalam kamus Bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang
yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala-gejala tertentu (Admojo, 1998). Mulyadhi Kartanegara
mengatakan ilmu adalah any organized knowledge. Ilmu dan sains
menurutnya tidak berbeda, terutama sebelum abad ke-19, tetapi setelah itu sains
lebih terbatas pada bidang-bidang fisik atau inderawi, sedangkan ilmu
melampauinya pada bidang-bidang non fisik, seperti
metafisika.
Adapun beberapa definisi ilmu menurut
para ahli seperti yang dikutip oleh Bakhtiar tahun 2005 diantaranya
adalah :
Ø Mohamad Hatta,
mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum
kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut
kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.
Ø Ralph Ross dan
Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan
sistematik, dan ke empatnya serentak.
Ø Karl Pearson,
mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten
tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
Ø Ashley Montagu,
menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang
berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip
tentang hal yang sedang dikaji.
Ø Harsojo
menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan
suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu
dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya
dapat diamati oleh panca indera manusia. Lebih lanjut ilmu didefinisikan
sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk
menyatakan suatu proposisi dalam bentuk : “ jika .... maka “.
Ø Afanasyef,
menyatakan ilmu adalah manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia
mencerminkan alam dan konsep-konsep, katagori dan hukum-hukum, yang
ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis.
Berdasarkan definisi di atas terlihat
jelas ada hal prinsip yang berbeda antara ilmu dengan pengetahuan. Pengetahuan
adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai matafisik
maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang berupa common
sense, tanpa memiliki metode, dan mekanisme tertentu. Pengetahuan
berakar pada adat dan tradisi yang menjadi kebiasaan dan
pengulangan-pengulangan. Dalam hal ini landasan pengetahuan kurang kuat
cenderung kabur dan samar-samar. Pengetahuan tidak teruji karena kesimpulan
ditarik berdasarkan asumsi yang tidak teruji lebih dahulu. Pencarian
pengetahuan lebih cendrung trial and error dan berdasarkan pengalaman
belaka (Supriyanto, 2003). Menggunakan logika deduktif. Premis dan proposisi
sebelumnya menjadi acuan berpikir rasionalisme.Kelemahan logika deduktif ini
sering pengetahuan yang diperoleh tidak sesuai dengan fakta.
Secara lebih jelas ilmu seperti sapu
lidi, yakni sebagian lidi yang sudah diraut dan dipotong ujung dan pangkalnya
kemudian diikat, sehingga menjadi sapu lidi. Sedangkan pengetahuan adalah
lidi-lidi yang masih berserakan di pohon kelapa, di pasar, dan tempat lainnya
yang belum tersusun dengan baik.
2 Karakteristik Ilmu Pengetahuan
Sejarah membuktikan bahwa dengan metode ilmu
pengetahuan telah membawa manusia pada kemajuan dalam pengetahuannya. Kemajuan
dalam karena beberapa karakteristik yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan. Dalam
hal ini Randall dan Buchker (1942)
mengemukakan beberapa ciri umum ilmu pengetahuan :
a. Hasil
ilmu pengetahuan bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama. Artinya,
hasil ilmu pengetahuan yang lalu dapat dipergunakan untuk penyelidikan dan
penemuan hal-hal yang baru, dan tidak menjadi monopoli bagi yang menemukannya saja.
b. Hasil
ilmu pengetahuan kebenarannya tidak mutlak, dan bisa terjadi kekeliruan,
karena yang menyelidikinya adalah
manusia. Tetapi perlu disadari bahwa kesalahan- kesalahan bukan karena metode,
melainkan terletak pada manusia yang menggunakan metode tersebut.
c. Sains
bersifat objektif, artinya prosedur kerja atau cara penggunaan metode sains
tidak tergantung pada pemahaman secara pribadi.
Selanjutnya
Ralph Ross dan Ernest Van den Haag (Harsojo,1977), mengemukakan ciri- ciri ilmu
pengetahuan, yaitu :
a. a Bersifat
rasional, karena hasil dari proses berfikir dengan menggunakan akal (ratio)
b. b. Bersifat
empiris, karena diperoleh dari sekitar
pengalaman oleh pancaindera.
c. c. Bersifat
umum, karena hasilnya dapat dipergunakan oleh semua matnusia tanpa kecuali.
d. d. Bersifat
akumulatif, artinya dapat dipergunakan untuk dijadikan objek penelitian
berikutnya
3..Perbedaan Filsafat
dengan Ilmu Pengetahuan.
Terdapat
perbedaan yang hakiki antara filsafat dan ilmu pengetahuan, diantaranya :
a. Ilmu
pengetahuan bersifat analisis dan hanya menggarap salah satu pengetahuan
sebagai objek formalnya . filsafat bersifat pengetahuan synopsis, artinya
melihat segala sesuatu dengan menekankan secara keseluruhan, karena keseluruhan memiliki sifat tersendiri yang tidak ada pada bagian- bagiannya.
b. Ilmu
pengetahuan bersifat deskriptif tentang objeknya agar dapat menemukan fakta- fakta,
netral dalam arti tidak memihak pada etik tertentu.Filsafat tidak hanya
menggambarkan sesuatu , melainkan membantu manusia untuk mengambil putusan-
putusan tentang tujuan nilai- nilai dan
tentang apa- apa yang harusdipeerbuat manusia.Filsafat tidak netral, karena
factor- factor subjektif peranan yang
penting dalam berfilsafat.
c. Ilmu
pengetahuan mengawali kerjanya dengan bertolak dari sesuatu asumsi yang tidak
perlu diuji, sudah diakui dan diyakini kebenarannya.Filsafat bisa merenungkan
kembali asumsi- asumsi yang telah ada untuk dikaji ulang tentang kebenaran
asumsi . Jadi filsafat dapat meragukan setiap asumsi yang ada, dimana oleh ilmu
pengetahuan telah diyakini kebenarannya.
d. Ilmu
pengetahuan menggunakan eksperimentasi terkontrol sebagai metode yang khas..Verifikasi
terhadap teori dilakukan dengan jalan menguji dalam praktek berdasarkan
metode-metode yang empiris. Selain menghasilkan suatu konsep atau teori ,
filsafat dapat juga menggunakan akal pikiran yang didasarkan pada semua
pengalaman insane, sehingga dengan demikian, filsafat dapat menelaah yang tidak
dicarikan penyelesaiannya oleh sains.
Jelaslah,
bahwa perbedaan antara filsafat dan ilmu pengetahuan bertolak dari dunia fakta
sedangkan filsafat bertolak dari dunia nilai, artinya selalu menghubungkan
masalah dengan makna keseluruhan hidup, walaupun kedua bidang aktivitas manusia
itu sif atnya kognitif. Jadi , ilmu pengetahuan berhubungan dan mempersoalkan
fakta- fakta yang factual, diperoleh dengan mengadakan eksperimen, observasi,
dan verivikasi, hanya berhubungan dengan sebagian dari aspek kehidupan,
sedangkan filsafat mencoba berhubungan dengan keseluruhan pengalaman, untuk
memperoleh suatu pandangan yang lebih komprehensif dan bermakna tentang
sesuatu.
4.
Persamaan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Selain
terdapat beberapa perbedaan antara filsafat dan sains, terdapat pula beberapa
persamaan antara keduanya, yaitu :
a.
Keduanya menggunakan metode berfikir
reflektif (reflective thinking) dalam menghadapi fakta- fakta dunia dan hidup.
b.
Keduanya menunjukkan sikap kritis dan
terbuka, dan memberikan perhatian yang tidak berat sebelah terhadap kebenaran.
c.
Keduanya tertarik terhadap pengetahuan
yang terorganisasi dan tersusun secara
d.
Ilmu pengetahuan membantu filsafat dalam
mengembangkan sejumlah bahan- bahan deskriptif dan factual serta esensial bagi
pemikiran filsafat.
e.
Ilmu pengetahuan mengkoreksi filsafat
dengan jalan menghilangkan sejumlah ide- ide yang bertentangan dengan
pengetahuan ilmiah.
f.
Filsafat merangkum pengetahuan yang
terpotong-potong, yang menjadikan beraneka macam sains dan yang berbeda serta
menyusun bahan –bahan tersebut kedalam suatu pandangan tentang hidup dan dunia
yang lebih menyeluruh dan terpaadu.
5. Kelebihan dan Kekurangan Ilmu Pengetahuan
Ilmu
pengetahuan dalam perkembangannya telah menghasilkan tehnologi.Tidak bisa
disangkal bahwa ilmu pengetahuan telah banyak memberikan sumbangannya terhadap
kehidupan umat manusia, misalnya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi .kedokteran, ilmu pengethuan dan teknologi komunikasi dan informasi.
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan manusia dapat bergerak atau
bertindak dengan cermat dan tepat,efektif dan efisien, karena ilmu pengetanuan
dan teknologi merupakan hasil kerja pengalaman, observasi, eksperimen , dan
verifikasi
Selain ilmu pengetahuan
memiliki kelebihan, terdapat pula beberapa kekurangan secara konseptual dan esensial,mungkin
dianggap berbahaya, karena :
a.
Bersifat objektif,menyampingkan
penilaian yang sifatnya subjektif.Ilmu pengetahuan menyampingkan tujuan hidup,
sehingga dengan demikian IPTEK tidak bisa dijadikan
b.
Manusia hidup dalam kurun waktu yang
panjang. Jika ia terbenam dalam dunia fisik, maka akan hampa dari makna dalam
hidup yang penuh arti ini. Oleh karena itu ilmu pengetahuan memerlukan
pendamping dalamoperasinya, selain filsafat untuk memberikan nilaai- nilai
hidup, yang paling penting adalah agama yang memiliki kebenaran dan nilai-
nilai hidup yang mutlak. Menurut Albert Einsten,” ilmu pengetahuan tanpa agama
lumpuh, dan agama tanpa ilmu pengetahuan adalah buta (science without religion
is lame, religion without science is
blind)”.
D. PENGETAHUAN
Kita pasti sering mendengar atau membaca kata “pengetahuan”
dari berbagai media massa , seperti televisi, radio, surat kabar atau koran,
tabloid, majalah. Persoalannya adalah apa yang dimaksud dengan pengetahuan itu?
Atau apa pengertian pengetahuan itu? Dalam hal ini akan dikemukakan pengertian
pengetahuan menurut ahli atau pakar.
Berikut
ini merupakan beberapa pengertian pengetahuan (knowledge) menurut ahli
atau pakar sebagai berikut :.
1.
Menurut pendapat Gordon (1994 : 57) pengertian pengetahuan adalah struktur organisasi
pengetahuan yang biasanya merupakan suatu fakta prosedur dimana jika dilakukan
akan memenuhi kinerja yang mungkin.
2.
Menurut pendapat Nadler (1986 : .62) pengertian pengetahuan adalah proses belajar manusia
mengenai kebenaran atau jalan yang benar secara mudahnya mengetahui apa yang
harus diketahui untuk dilakukan.
Lebih
lanjut Gordon (1994 : 50) mengatakan
Bahwa
pengetahuan
(knowledge) merupakan dasar kebenaran atau fakta yang harus diketahui dan
diterapkan dalam pekerjaan
Menurut
pendapat Kraiger (1993 : 28) pada dasarnya pengetahuan (knowledge) dapat dibagi menjadi dua bagian yang saling
berhubungan, yaitu:
1. Theoritical
Knowledge
Pengetahuan dasar yang dimiliki karyawan seperti prosedur
bekerja, moto dan misi perusahaan serta tugas dan tanggung jawab,
informasi-informasi lainnya yang diperlukan dan yang diperoleh baik secara
formal (sekolah, universitas) maupun dari non formal (pengalaman-pengalaman)
2. Practical
Knowledge
Pengetahuan yang diberikan kepada karyawan dengan tujuan untuk
memahami bagaimana dan kapan karyawan bersikap dan bertindak dalam menghadapi
berbagai masalah dan penerapan prosedur kerja berdasarkan dari pengetahuan
secara teori maupun dari pengalaman-pengalaman yang terjadi.
–
Menurut Notoatmodjo 2007, Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini
setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telingan. Dalam wikipedia dijelaskan; Pengetahuan adalah informasi
atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan
termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori,
prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau
berguna.
Menurut pendekatan kontruktivistis, pengetahuan bukanlah fakta dari suatu kenyataan yang sedang
dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap obyek,
pengalaman, maupun lingkungannya. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada
dan tersedia dan sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah
sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat
mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang
menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang
belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang
mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang
bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN DALAM
DIRI SESEORANG
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang
makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi
maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain
maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak
pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat
kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan
tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu
ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di
pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.
Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu
aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan
sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari
obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek
tersebut .
2.Informasi
/ Media Massa
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun
non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga
menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan
tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat
tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa
seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh
besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian
informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang
berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru
mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
pengetahuan terhadap hal tersebut.
3.Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian
seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status
ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang
diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
mempengaruhi pengetahuan seseorang.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada
dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik
ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.
Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan
keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat
mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari
keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata
dalam bidang kerjanya.
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada
usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan
sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan
diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan
banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan
kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap
tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup :
Ø Semakin tua semakin bijaksana,
semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan
sehingga menambah pengetahuannya.
Ø Tidak dapat mengajarkan kepandaian
baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun
mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan bertambahnya
usia, khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata
dan pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan
menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya usia.
E.
SAINS BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI
1 Pengertian Sains
biologi
Biologi
berasal dari bahasa Yunani yaitu ,”Bios” yang artinya hidup dan “Logos” yang
artinya ilmu.Jadi biologi adalah ilmu yang mempelajari sesuatu yang hidup
beserta masalah- masalah yang menyangkut kehidupan. Objek kajian biologi
sangat luas dan mencakup semua mahluk hidup. Kaarenanya dikenal berbagai cabang
ilmu biologi.
Berikut ini adalah
pengertian dan defenisi biologi dari
beberapa ahli, antara lain :
a. a.
Campbell ,Reece, dan Mitchell
Biologi
adalah ilmu yang paling sulit dari semua bidang sains, sebagian karena system
mahluk hidup sangatlah kompleks dan sebaagian krn biologi adalah ilmu
multidisipliner yang membutuhkan pengetahuan kimia, fisika , dan matematika
b. Rikky
Firmansyah, dkk
Biologi merupakan ilmu pengetahuan mahluk
hidup dan kehidupan
c. Wijaya
jati
Biologi merupakan sains mahluk hidup.Biologi
menitikberatkan kajian ilmu mengenai
mahluk hidup dan kehidupannya.
d. Oman Karmana
Biologi merupakan ilmu yang dapat menunjang
ilmu-ilmu lainnya dalam memecahkan
suatu permasalahan.
e. Deswaty
Furqonita
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari dan
mengkaji segala sesuatu tentang mahluk
hidup.
f. Fiktor Ferdinand dan Moekti Ariwibowo
Biologi adalah ilmu tentang mahluk hidup beserta lingkungannya.Biologi
memiliki
cabang- cabang tersendiri yang mempelajari lebih spesifik lagi
tentang mahluk hidup.
g. Fuad Izzudin dan Tajudin
Biologi adalah ilmu yang mempelajari sesuatu
yang hidup beserta masalah- masalah yang
menyangkut hidupnya.
h. Bagod Sudjudi dan Siti Laila
Biologi
merupakan bagian dari sains yang mengkaji tentang mahluk hidup dan
lingkungannya
2. Karakteristik Ilmu Biologi
Biologi mempelajari tentang mahluk
hidup, bagaimana interaksinya satu sama lain , dan bagaimana interaksinya
dengan lingkungan. Karakteristik ilmu biologi ditentukan oleh objek yang
dipelajari dan permasalahan yang dikaji.
Objek yang dipelajari dalam ilmu
biologi adalah mahluk hidup. Mahluk hidup memiliki karakteristik tersendiri
jika dibanding dengan objek sains lainnya. Berikut ini adalah karakteristik
dasar mahluk hidup.
a. - Mahluk
hidup disusun oleh sel
b. - Mahluk
hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan
c. - Mahluk
hidup melakukan proses metabolism
d.- Mahluk
hidup memberikan respons terhadap rangsang
e. - Mahluk
hidup melakukan reproduksi
f. - Mahluk
hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan
Mahluk hidup mempunyai struktur
yang sangat bervariasi. Struktur kehidupan tersusun mulai dari yang paling
sederhana , yaitu molekul,sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas,
sampai yang paling luas dan paling kompleks yaitu bioma. Oleh karena itu,
kajian terhadap mahluk hidup dilakukan secara hierarkis, mulai dari molekul
hingga bioma.
Menurut BSCS (Biological Science
Curriculum Study), berdasarkan struktur keilmuan, terdapat 3 objek biologi,
yaitu kingdom Protista, Plantae, dan Animalia. Kawasan kajian dalam biologi
meliputi 9 tema permasalahan, yaitu :
a. Biologi
sebagai proses inkuiri(penyelidikan)
b. Sejarah
konsep biologi
c. Evolusi
d. Keanekaragaman
dan keseragaman
e. Genetika
dan kelangsungan hidup
f. Organism
dan lingkungan
g. Perilaku
h. Struktur
dan fungsi
i.
Regulasi
Biologi termasuk salah satu
ilmu tertua yang telah dikenal sejak zaman prasejarah. Ilmu ini dapat dibagi
menjadi beberapa cabang ilmu, antara lain botani, zoologi, morfologi, dan
fisiologi. Kajian biologi telah meluas ke ilmu-ilmu lain sehingga melahirkan
beberapa cabang ilmu baru seperti biokimia dan biofisika.Cabang- cabang biologi
sangat banyak contohnya botani,zoology, evolusi, embriologi genetika,
klasifikasi,taksonomi,anatomi,fisiologi,morfogi,bakteriologi, palaentologi,
ekologi, bioteknologi serta teralogi.
Sebagai
ilmu pengetahuan, biologi tidak berdiri sendiri melainkan erat hubungannya
dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain, bahkan besar peranannya bila dikaitkan
dengan kebutuhan manusia. Biologi modern mampu membuka tabir rahasia alam yang
banyak dijumpai dalam alam kehidupan dan sangat berguna bagi kemajuan dan
kesejahteraan manusia. Peranan biologi terhadap ilmu-ilmu lain, yaitu biologi
sebagai ilmu pengetahuan tentu tidak dapat berdiri sendiri melainkan
berhubungan erat dengan ilmu-ilmu lain. Sifat hubungan itu kadangkala biologi
merupakan sumber atau bagian terpenting, tapi sering juga berupa pelengkap
dalam memahami suatu ilmu pengetahuan (Suwarno, 2009).
Pendidikan
biologi dapat dimaknai sebagai upaya untuk membelajarkan biologi sebagai suatu
ilmu pengetahuan dalam suatu pembelajaran formal di sekolah maupun nonformal
dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan biologi perlu dimaknai secara luas dan
mendalam, yakni bukan hanya pemahaman dalam penguasaan teori dan konsep dalam
ilmunya, tetapi juga lebih dari itu yang terpenting mampu menyentuh aspek
sosial yang implementasinya bisa langsung dirasakan manfaatnya dalam kehidupan.
Misalnya, membelajarkan kepada anak untuk berperilaku bersih dan sehat yang
peduli akan lingkungan dan menyayangi alam sekitarnya sebagai bentuk
implementasi nyata pendidikan biologi.
3 . Manfaat dan bahaya perkembangan Biologi
Kemajuan biologi yang
demikian harus diimbangi dengan iman dan
takwa, sehingga kemajuan ilmu dan teknologi tidak disalahgunakan yang justru
membahayakan kehidupan manusia. Dengan belajar biologi sebagai sains diharapkan
kita memiliki keterampilan sains dan berikap ilmiah. Seseorang yang memiliki
dan mengamalkan pengetahuan biologi akan bersikap dan bertindak berbeda
terhadap berbagai persoalan hidup dan kehidupan. Peran utama biologi dalam
kehidupan membentuk manusia yang sadar terhadap hidup dan kehidupan dalam
lingkungannya.
Biologi telah menolong manusia di
dunia dari berbagai malapetaka seperti wabah penyakit dan kelaparan. Dengan
biologi, ilmuwan mengetahui bagaimana penyakit dapat menyebar dan menular
sehingga memudahkan cara menanggulanginya dan memberantapenyakit tersebut.
Demikian juga biologi telah membuat orang menyadari pentingnya memilih makanan
yang baik dan bergizi untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuhnya. Berbagai macam
obat- obatan antibiotic serta anti infeksi, telah menyelamatkan jutaan manusia
dari kematian telah ditemukan, juga melalui pengetahuan biologi.
Di Indonesia , kebutuhan bahan
makanan tercukupi berkat pengetahuan biologi, yaitu penemuan unggul, cara
menanam, cara pemeliharaan, dan juga pemberantasan hama dengan menggunakan hama
transgenik.
Pengetahuan biologi telah mengajarkan kepada kita cara
menjaga dan melestarikan flora dan fauna yang merupakan anugerah dari Tuhan
Yang Maha Esa yang tak ternilai harganya. Manusia juga dapat melestarikan
penyediaan bahan makanan pokok seperti karbohidrat, protein, lemak dan vitamin
yang berasal dari hewan maupun tumbuhan, demikian juga penyediaan sandang dan
pangan.
Namun dengan pengetahuan biologi
pula manusia memanfaatkan kekayaan alam tanpa memperhatikan keutuhan ekosistem,
sehingga tatanan lingkungan rusak dan mengakibatkan banjir yang merenggut
puluhan jiwa manusia. Demikian juga penggunaan bibit unggul mengakibatkan
berkurangnya keanekaragaman hayati, penggunaan pestisida dalam waktu lama yang
menyebabkan hama menjadi resisten dan sisa pestisida yang mencemari lingkungan.
Penggunaan senjata biologi berupa bakteri pathogen dalam sampul surat yang
terjadi dinegara maju dapat mengakibatkan manusia tertular penyakit yang mematikan.
4. Hubungan Biologi dengan Filsafat Ilmu Pengetahuan
Adanya filsafat pengetahuan yang mengkritisasi dan memikirkan
efek- efek ilmu biologi dan perkembangannya bagi pengetahuan manusia dan
dampaknya pada refleksi etis tentang berbagai problema serta akses
pemanfaatannya dalam kehidupan manusia, maka biologi dapat bermanfaat secara
efektif dalam kehidupan umat manusia atau dengan kata lain, filsafat ilmu
pengetahuan merupakan kajian secara mendalam dan secara spesifik tentang
hakekat ilmu seperti objek apa yang dikaji ilmu, bagaimana cara memperoleh
ilmu, bagaimana ilmu dapat digunakan, bagaimana kaitan penggunaan ilmu dengan
kaidah-kaidah moral kehidupan.
F. AGAMA
1. Pengertian Agama
Istilah agama, memiliki pengertian
yang sama dengan istilah “ religion” dalam bahasa Inggris Bozman (Anshari,
1979) mengemukakan bahwa agama dalam arti luas merupakan suatu penerimaan
terhadap aturan-aturan dari suatu kekuatan yang lebih tinggi, dengan jalan
melakukan hubungan yang harmonis dengan realitas yang lebih agung dari dirinya
sendiri, yang memerintahkan untuk mengadakan kebaktian, pengabdian , dan
pelayanan yang setia.
Agama bertolak dari adanya suatu
kepercayaan terhadap sesuatu yang lebih berkuasa, lebih agung, lebih mulia dari
manusia, dan dianggap sebagai pencipta manusia dan jagad raya ini. Agama
berhubungan dengan masalah ketuhanan, dimana manusia yang mempercayainya harus
menyerahkan diri kepada-Nya, mengabdikan diri sepenuhnya, karena manusia
mempercayai keabadian dalam hidup ini.
Randall dan Buchler (1942)
mengemukakan bahwa ada dua bentuk agama, yaitu :
1.
Religion identified with belirf in the supernatural
2.
Religion identified with faith
Pertama, agama diidentifikasikan dengan kepercayaan
terhadap supernatural. Secara popular agama diartikan sebagai kepercayaan
terhadap Tuhan, yaitu suatu kehidupan yang supernatural
Kedua, agama diidentifikasikan dengan kepercayaan
atau dengan keyakinan. Keyakinan agama mencerminkan keyakinan atau kepercayaan
yang berlangsung diluar apa yang telah kita alami pada masa silam atau yang
akan kita alami pada masa yang akan datang. Defenisi ini dibuat untuk
memasukkan kedalam lingkup agama, hal-hal yang menyangkut “agama tentang
pengetahuan”, “agama tentang komunikasi”, metode ilmiah dan cita-cita politik
dengan kepercayaan yang mendominasi kehidupan intelektual.
2. Ciri-Ciri Agama
Dalam agama sekurang-kurangnya
terdapat 4 ciri antara lain:
a. Adanya kepercayaan terhadap yang maha gaib, maha
suci, maha agung, sebagai pencipta alam semesta
b. Melakukan hubungan dengan hal-hal diatas, dengan
berbagai cara. Seperti misalnya dengan mengadakan upacara-upacara ritual,
pemujaan, pengabdian dan sebagainya. Dalam islam melakukan hubungan dengan maha
pencipta, dengan mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai awal pengakuan bahwa
Allah sebagai Rab dan Muhammad sebagai Rasul-Nya, melaksanakan salat lima
waktu, melaksanaka puasa, membayarkan zakat bagi yang sudah nisab, melaksanakan
ibadah haji bagi yang mampu.
c. Adanya suatu ajaran (doktrin) yang harus dijalankan
oleh setiap penganutnya. Dalam islam doktrin itu terdiri dari tiga aspek yaitu
iman, islam, dan ihsan.
d. Menurut pandangan islam, bahwa ajaran atau
doktrin tersebut diturunkan oleh Rab tidak langsung pada setiap manusia,
melainkan melalui nabi-nabi dan rasul-rasul-Nya sebai orang-orang suci.
Pengetahuan
dan kebenaran agama dapat dijadikan sumber untuk menyusun teori-teori dalam
setiap aspek kehidupan. Pengetahuan dan kebenaran agama yang berisikan
kepercayaan dan nilai-nilai kehidupan, dapat dijadikan sumber dalam menentukan
tujuan dan pandangan hidup manusia. Serta samapai pada perilaku manusia itu
sendiri. Pengalam agama bukanlah suatu pengalaman yang bersifat teoritis,
melainkan merupakan penghayatan yang mendalam tentang manusia dengan Tuhannya,
serta pengalaman semua yang telah digariskan oleh/ dalam agama tersebut.
3. Manfaat Agama bagi Manusia
Menurut Hocking (1946) , agama
merupakan obat dari kesulitan dan kekuatiran yang dihadapi manusia,
sekurang-kurangnya meringankan manusia dari kesulitan. Agama merupakan
pernyataan pengharapan manusia da dunia yang besar, karena ada jalan hidup yang
benar yang perlu ditemukan. Agama menjadi suatu lembaga yang bersemangat untuk
memperoleh kehidupan yang baik, dan merenungkannya sebagai suatu tuntutan
kosmis.
Agama dapat menjadi petunjuk,
pegangan serta pedoman hidup bagi manusia, dalam menempuh hidupnya dengan
harapan penuh keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan. Manakala manusia
menghadapi masalah yang rumit dan berat maka timbullah kesadarannya, bahwa
manusia merupakan mahluk yang tidak berdaya untuk mengatasinya, dan timbulnya
kepercayaan dan keyakinan, bahwa yang dapat menolong dan menenangkan hidupnya
hanyalah Rab Yang Maha Kuasa, Yang Maha Agung, Pencipta sekalian alam.
Persamaan dan perbedaan Filsafat,
Filsafat Ilmu Pengetahuan, Ilmu pengetahuan, Pengetahuan, Sains Biologi dan
Agama
|
Persamaan
|
Perbedaan
|
Metode
|
Filsafat, Filsafat Ilmu Pengetahuan:
Mengeksplorisasi akal budi secara radikal (mengakar) dan integral
(menyeluruh) serta universal dan unsure logikanya.
Ilmu Pengetahuan, Biologi, Pendidikan Biologi:
Penyelidikan, pengalaman, percobaan, observasi (metode ilmiah)
|
Pengetahuan: Pemahaman mendasar dan terbatas
yang belum mendalam.
Agama:
Mempelajari kitab suci atau Firman Allah.
|
Sifat Kebenaran
|
Filsafat, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan,
Pengetahuan, Biologi, dan Pendidikan Biologi:
Memiliki kebenaran yang bersifat
nisbi (relatif)
|
Agama: Memiliki kebenaran mutlak (absolut)
|
Kebenaran
|
Filsafat, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Pengetahuan:
Spekulatif (dugaan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris, riset dan
eksperimen)
Ilmu
Pengetahuan, Biologi, Pendidikan Biologi:
Positif (dapat dibuktikan secara
empiris, riset dan eksperimen)
|
Agama: Memiliki kebenaran mutlak (absolut)
|
Faktor/Motivasi
|
Filsafat, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan,
Pengetahuan, Biologi, Pendidikan Biologi: Dimulai dengan sangsi/tidak
percaya dan rasa ingin tahu yang besar.
|
Agama: Dimulai
dengan sikap percaya dan iman
|