INDAHNYA................

INDAHNYA................
KUPU-KUPU

Minggu, 16 September 2012

GERAK NASTI, TROPISME DAN TAKSIS


Setiap organisme mampu menerima rangsang yang disebut iritabilitas, dan mampu pula menanggapi rangsang tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang umum adalah berupa gerak. Gerak dapat berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh. Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Jika pada hewan rangsang.
GERAK NASTI   adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsangan. Jenis gerak nasti dibagi menjadi (Sam Arianto, 2008):
a. Tigmonosti (Seismonasti) adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang mekanisme berupa sentuhan atau tekanan. Respon ini disebabkan oleh kehilangan turgor sel secara cepat di dalam pulvinus, yaitu organ motor khusus yang berlokasi pada persambungan daun. Sel-sel motor secara mendadak menjadi lembek setelah perangsangan karena hilangnya kalium, yang menyebabkan air meninggalkan sel melalui osmosis. Sel membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk mendapatkan kembali turgornya dan memulihkan bentuk alamiah daun. Contohnya : menutupnya daun putri malu.
                                         gambar :  gerak tigmonasti atau seismonasti
 
b. Termonasti, Merupakan gerak pada tumbuhan yang disebabkan karena adanya perubahan suhu. Terjadi pada suhu optimum dan minimum. Misalnya terbukanya (mekarnya)bunga tulip terjadi pada hari-hari hangat atau musim semi Contoh : gerak membukanya buka tulip
  
Gambar : gerak Termonasti

 c. Fotonasti, merupakan gerak nasti karena pengaruh rangsang cahaya. Contoh : gerak mekarnya bunga pukul empat, bunga waru, bunga matahari dan bunga kupu – kupu.


                                                          Gambar  : Gerak Fotonasti

d. Niktinasti,   adalah gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap. Istilah niktinasti berasal dari bahasa Yunani, nux yang berarti malam. Umumnya, daun-daun tumbuhan polong-polongan (Leguminosaceae) akan menutup pada waktu malam. Daun-daun tersebut akan membuka kembali pada pagi hari. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak "tidur" daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun. Contoh : gerak tidur daun lamtoro pada malam hari.
                                                        Gambar :  Gerak Niktinasti
 
e. Nasti Kompleks, merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa faktor sekaligus yang saling terikat. Contoh : Membuka dan menutupnya sel pada stomata.

                                                          Gambar : Nasti Kompleks



GERAK TROPISME    adalah respon pertumbuhan yang menyebabkan pembengkokkan organ tumbuhan yang utuh menuju atau menjauhi stimulus. Mekanisme tropisme merupakan suatu perbedaan laju pemanjangan sel pada sisi yang berlawanan pada suatu organ. Gerak tropisme terjadi karena gerak tumbuh tumbuhan. Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima oleh tumbuhan, tropisme dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu fototropisme, geotropisme, hidrotropisme dan tigmotropisme.
a. Fototropisme. Tropisme yang disebabkan oleh rangsangan cahaya disebut fototropisme atau dapat juga disebut heiotropisme karena rangsangan cahayanya adalah cahaya matahari. Hal tersebut disebabkan terdapat penyebaran bahan tertentu yang tidak simetris yang bertindak sebagai penghambat pertumbuhan, bahan-bahan ini lebih terkonsentrasi pada sisi batang yang diterangi cahaya.

                                                         Gambar :  Gerak Fototropisme


b. Geotropisme. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Ini disebabkan akar mengindera gravitasi melalui kerja asimetris pada protein yang mengikat protoplas ke dinding sel, yang meredangkan protein itu pada sisi atas dan menekan protein tersebut pada sisi bawah sel-sel akar. Statolit, karena kerapatannya bisa meningkatkan penginderaan gravitrasional melalui suatu mekanisme yang bekerja lebih lambat jika tanpa statolit. Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif.

                                                       Gambar :  Gerak Tropisme
.
c. Hidrotropisme. Gerak tumbuh akar yang dipengaruhi oleh ketersediaan air tanah. Biasanya akar tumbuh lurus ke arah bawah untuk memperoleh air dari dalam tanah. Akan tetapi, jika pada arah ini tidak terdapat cukup air, maka akar akan tumbuh membelok ke arah yang cukup air. Dengan demikian, arah pertumbuhan mungkin tidak searah dengan gaya tarik bumi. Gerak akar menuju sumber air disebut hidrotropisme positif. Jika tanaman tumbuh menjauhi air disebut hidrotropisme negatif. Misal, gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh keatas air.

d. Tigmotropisme.. Gerak tumbuh karena rangsangan sentuhan tersebut disebut tigmotropisme. Atau dapat juga disebut haptotropisme, berasal dari kata thigma yang berarti singgungan atau hapto yang berarti sentuhan.
Bagaimana sulur dapat tumbuh membelit ajir? Pada sisi sulur yang menyentuh ajir, pertumbuhan sel-selnya melambat sehingga bagian tersebut lebih pendek dari pada sisi sulur yang tidak menyentuh ajir. Akibatnya, sulur tumbuh melengkung ke arah ajir dan mengelilingi ajir. Dengan demikian sulur akan membelit ajir atau pohon lain yang disentuhnya. Stimulasi mekanis juga dapat menyebabkan suatu respon. Respon perkembangan terhadap gangguan mekanis disebut thigmomorfogenesis. Hal ini umumnya disebabkan oleh peningkatan produksi etilen sebagai tanggapan terhadap stimulasi mekanis kronis. Gerakan ini tampak jelas pada gerak membelit ujung batang ataupun ujung sulur dari Cucurbitaceae dan Passiflora. Contoh tanaman yang bersulur adalah ercis, anggur, markisa, semangka, dan mentimun.

                                                         Gambar : Gerak Tigmotropisme


 

GERAK TAKSIS  adalah gerak seluruh bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi rangsang. Gerak yang menuju ke arah datangnya rangsang disebut taksis positif, sedangkan gerak yang menjauhi rangsang disebut taksis negatif. Berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhinya, taksis dapat dibedakan menjadi fototaksis dan kemotaksis.
a. Fototaksis adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang cahaya. Contoh : Gerak kloroplas ke sisi sel yang memperoleh cahaya.
 
                                                            Gambar :  Gerak Fototaksis

b. Kemotaksis  adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang zat kimia.
contoh:  Spermatozoid pada arkegonium lumut-lumutan dan paku-pakuan yang bergerak karena tertarik oleh zat gula atau protein.


                                                      Gambar  : Gerak Kemotaksis

 
 Jadi perbedaan nasti, taksis dan gerak tropisme adalah gerak nasti terjadi akibat perbedaan kecepatan perubahan tekanan turgor, gerak tropisme merupakan gerak akibat tumbuh dan kedua gerak tersebut bukan merupakan gerak pindah tempat, sedangkan gerak taksis adalah gerak seluruh bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi rangsangan.

Kamis, 13 September 2012

Perbedaan Reproduksi Angiospermae dengan Gymnospermae

Reproduksi pada Tumbuhan Angiospermae

         Ciri –ciri utama angiospermae adalah sebagai berikut : a. bakal biji diliputi oleh sporofil yang berbentuk karpel atau daging buah dan secara keseluruhan membentuk bakal buah atau ovarium, b. terdapat putik yang jelas yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu : kepala putik, tangkai putik dan bakal buah, c. memiliki bunga sejati yang terdiri atas : perhiasan bunga, benang sari dan putik, d. setelah penyerbukan, terjadi pembuahan,bakal biji akan menjadi biji, dinding bakal buah akan menjadi daging buah.

BAGIAN BUNGA                                                                           FUNGSI       
1. Kelopak (kalik                                                                  Melindungi kuncup bunga      
2. Mahkota (korola)                                                              Menarik perhatian serangga      
3. Benang sari (stamen) terdiri dari

a.    tangkai sari (filamen)      
b.    kepala sari (antera) terdiri atas 4 kantong sari           Sebagai penghasil gamet jantan, yaitu serbuk sari     
4. Putik (pistilus) terdiri atas :
a.    tangkai putik (stilus)      
b.    kepala putik (stigma)       
c.    bakal buah (ovarium) di dalam bakal buah terdapat bakal biji     Sebagai penghasil gamet betina

Bagian-bagian bunga sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma), 3. Tangkai putik (stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi, 7. Tangkai bunga (pedicel), 8.Kelenjar nektar, 9. Benang sari (stamen), 10. Bakal buah (ovum), 11. Bakal biji (ovulum), 12. , 13. Serbuk sari (pollen), 14. Kepala sari (anther), 15. Perhiasan bunga (periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla), 17. Kelopak bunga (calyx)
                                                   
         Pembentukan gametofit betina berasal dari hasil pembelahan inti kandung lembaga primer di dalam bakal biji. Proses pembentukannya adalah sebagai berikut :  inti kandung lembaga primer membelah tiga kali berturut-turut sehingga terbentuk delapan inti, tiga inti didaerah mikrofil yang terdiri dari satu buah sel telur dan dua sel pengapit sel telur, yang disebut sel sinergid, tiga inti di daerah kalaza disebut antipoda, dan dua inti bergerak ke bagian tengah kandung lembaga melebur membentuk inti kandung lembaga sekunder. Jadi gametofit betina terdiri atas sel telur(n), sel sinergid (n) dan inti kandung lembaga sekunder (2n).
       Gametofit jantan dibentuk di dalam kantong sari.. Selama Gametogenesis inti serbuk sari membelah menghasilkan inti vegetatif dan inti generatif, yang tidak sama besar. Sel vegetatif lebih besar dari sel generatif. Inti sel generatif membelah secara mitosis dan menghaslkan 2 sel sperma.
   Proses pembuahan berawal dari proses penyerbuakan. Selisih antara penyerbukan dan proses pembuahan relatif pendek. Pada saat serbuk sari jatuh di kepala putik segera terbentuk buluh serbuk sari .Pada ujung buluh serbuk sari terdapat inti vegetatif bertindak sebagai penunjuk jalan bagi dua inti sperma. Selanjutnya buluh serbuk sari terus tumbuh memanjang mencapai bakal biji. Di dalam bakal biji inti sperma I (n) membuahi sel telur (n) sehingga terbentuk zigot (2n) dan inti sperma II (n) membuahi inti kandung lembaga sekunder sehingga terbentuk endosperm (3n). Peristiwa pembuahan ini disebut pembuahan ganda.







Reproduksi  Gymnospermae :
         Gymnospermae belum memiliki bunga yang sesungguhnya. Alat reproduksi disebut konus atau runjung yang dilindungi oleh sisik. Runjung ada 2 macam yaitu runjung betina dan runjung jantan. Runjung jantan mempunyai beberapa mikrosporofil. Setiap mikrosporofil mempunyai dua mikrosporangium yang di dalamnya terbentuk sel induk mikrospora. Sel induk mikrospora akan mengalami meiosis menghasilkan empat mikrospora yang haploid. Runjung betina terdiri atas sumbu tengah yang dilekati sisik. Setiap sisik terdapat dua ovul (bakal biji). Setiap ovul dilapisi oleh integument yang bersatu dengan megasporangium. Di dalam megasporangium terdapat satu sel induk megaspore yang akan mengalami meiosis menghasilkan empat megaspore. Tiga diantara megaspore akan mereduksi diri sehingga tinggal satu megaspore yang fungsional.
           Proses penyerbukan dan pembuahan terjadi sebagai berikut :  Serbuk sari mulai berkecambah dan membentuk tabung sari serta masuk ke jaringan megasporangium. Sel generatif membelah menjadi sel tangkai dan sel tubuh. Sel tubuh membelah membentuk gamet jantan atau sperma. Tabung serbuk sari akan menembus sel leher dari arkegonium dan melepaskan isinya  kedalam sel telur. Salah satu sel sperma akan bersatu dengan sel telur dan semua sisa dari inti gametofit jantan akan tereduksi.


                                               Gambar : Siklus Hidup Gymnospermae


Jadi perbedaan reproduksi angiospermae dengan gymnospermae adalah :
a. Alat reproduksi  ;  Pada Angiospermae, terdapat dalam bunga yang sesungguhnya sedangkan gymnosperma, berupa runjung atau konus.
b.Penyerbukan ;  Pada angiospermae, serbuk sari jatuh tepat di kepala putik sedangkan gymnospermae serbuk sari jatuh ditetes penyerbukan pada bakal biji.
c. Jarak waktu penyerbukan ; pada angiospermae jarak waktu antara penyerbukan dengan pembuahan relatif  pendek sedangkan gymnospermae jarak waktunya sangat panjang.
d. Pembuahan ; pada angiospermae terjadi dua kali pembuahan yang menghasilkan zigat dan endosperm sehingga disebut pembuahan ganda sedangkan gymnospermae hanya mengalami satu kali pembuahan yang menghsilkan zigot sehingga disebut pembuahan tunggal.
Proses Fiksasi Nitrogen oleh Bintil Akar

Bintil Akar   adalah organ simbiosis yang mampu melakukan fiksasi N dari udara sehingga mampu memenuhi kebutuhan N dari hasil fiksasi tersebut. Seringkali bintil akar terdapat pada tanaman legum yang tumbuh pada tanah berpasir yang kurang subur seperti tanah jenis PMK.  Bintil akar tidak selalu tumbuh di pangkal akar, ada juga yang tumbuh di ujung-ujung akar. Bakteri yang dapat membentuk bintil akar adalah Rhizibium dan Brodyrhizobium.Rhizobium, lebih banyak membentuk bintil akar pada tanaman kacang-kacangan di daerah beriklim sedang. Brodyrhizobium  membentuk bintil akar pada tanaman kacang-kacangan pada iklim tropis.
Tahap Pembentukan Bintil Akar

Umur Bintil (Hari)                  Tahap Nodulasi      
0                        Bakteri masuk ke daalm rambut akar/sel epidermis      
1-2                    Benang infeksi mencapai dasar sel epidermis dan memasuki korteks      
3-4                    Suatu massa kecil sel-sel terinfeksi dalam premordium bintil      
5                        Pembagian pesat dari sel-sel bakteri dan sel-sel inang      
7-9                     Bintil mulai Nampak      
12-18                Pertumbuhan lanjut dari bintil menjadi jaringan bakteroid merah muda, multi terjadi fiksasi          
23                      Bintil berlanjut menjadi periode aktif fiksasi N      
28-37                Bintil mencapai besar maksimal dan fiksasi N berlanjut      
50-60                Pelapukan  bintil   

Mekanisme Penambatan Nitrogen oleh bakteri bintil akar :
Untuk menambat nitrogen, bakteri ini menggunakan enzim nitrogenase, dimana enzim ini akan menambat gas nitrogen di udara dan merubahnya menjadi gas amoniak.  Gen yang mengatur proses penambatan ini adalah gen nif (Singkatan nitrogen – fixation).  Gen – gen nif ini berbentuk suatu rantai , tidak terpencar kedalam  sejumlah DNA yang sangat besar yang menyusun kromosom bakteri, tetapi semuanya terkelompok dalam suatu daerah.  Hal ini memudahkan untuk memotong bagian untaian DNA yang sesuai dari kromoson Rhizobium dan menyisipkanya ke dalam mikroorganisme lain (Prentis, 1984).
 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan bakteri bintil akar:
-  Lenoglobin, aktifitas nitrogenase dan fikasasi N2 oleh legume berhubungan erat dengan Lenoglobin. Fungsi Lenoglobin diduga untuk mengirim O2 bagi respirasi dalma bintil dan produksi ATP.
-  Sumber makanan (BO dan perakaran)  diperlukan untuk bertahan sambil menginfeksi akar.
-  Mikroorganisme lain (sbg kompetitor di rizosfir) , terutama yang antagonis, dapat menghalangi bakteri bintil akar untuk menginfeksi akar.
 - pH, Pertumbuhan bakteri menghendaki pH optimal sedikit dibawah netral, sedikit alkali. Namun beberapa dapat hidup dibawah pH 5. pH sangat rendah menghambat proses infeksi bakteri.
-  Suhu  optimal bagi kehidupan bakteri Rhizobium bervariasi tergantung pada spesies tanaman dan iklim. Misal pada kacang kapri, suhu optimal yang dikehendaki adalah 26 C. Pada suhu 20 C bintil akar tidak dapat tumbuh dengan baik. Namun, simbiosis masih tetap efektif pada suhu 7 C sampai 40 C. Pemanasan selama 5’ pada suhu 60 C  sampai 62 C dapat mematikan Rhizobium.
-  Kelembaban  yang berlebihan akan  menurunkan jumlah fiksasi N2 menurun. Kelembaban tanah 25-75% dari kapasitas lapang optimal untuk simbiosis kedelai dan alfalfa.
-  Senyawa racun, atom N dalam ion NH4+ dan dan NO3- mengurangi bintil akar dan fiksasi N2 oleh bintil akar dengan cara mengganggu pembentukan benang- benang infeksi oleh Rhizobium,  Mn pada kadar tinggi mengganggu pertumbuhan bintil akar. - 
- Ketersediaan nutrisi. Atom P diperlukan untuk pembentukan dan aktifitas bintil yang maksimal, Ca dibutuhkan oleh Rhizobium untuk meginfeksi akar, Kekurangan S akan mengganggu  sintesis nitrogenase sehingga kekurangan S menurunkan fiksasi N.  Mo adalah unsur penting bagi pertumbuhan bakteri karena Mo berperan pada nitrogenase.

Rabu, 12 September 2012

Penyebab Terjadinya Kanker

         Kanker adalah suatu proliferasi sel-sel yang tidak dapat diatur. Kanker menunjukkan  suatu kegagalan morfogenesis normal dan diferensiasi normal. Sel kanker didefinisikan sebagai sel yang tidak normal, yang tumbuh serta berkembang biak secara cepat dan tidak terkendali. Sel kanker tidak perduli dengan keterbatasan zat makanan, ruang dan fakta kalau mereka harus berbagi dengan sel-sel normal yang ada di sekitarnya. Lebih jauh dari itu, sel kanker mengabaikan untuk berhenti berbiak oleh tubuh yang bersangkutan.
       Menurut Franks L.M  dan Teich N.M (1988), sel kanker itu timbul dari sel normal tubuh kita sendiri yang mengalami transformasi menjadi ganas, karena adanya mutasi spontan atau induksi karsinogen (bahan/agen pencetus terjadinya kanker). Pada umumnya mulai tumbuh dari satu sel kanker pada satu tempat dalam organ tubuh (unicentris). Jarang yang mulai dari beberapa sel dalam suatu organ (multicentris), baik dalam kurun waktu bersamaan ataupun berbeda. Kanker yang timbul multicentris umumnya terdapat pada penderita yang mengalami kelainan genetik atau mengidap immunodefisiensi (penurunan kekebalan).
        Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif. Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering dikimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).
Kelainan siklus sel, antara lain terjadi saat:
a.  perpindahan fase G1 menuju fase S
b. siklus sel terjadi tanpa disertai dengan aktivasi faktor transkripsi. Pencerap hormon tiroid beta1 (TRbeta1) merupakan faktor transkripsi yang diaktivasi oleh hormon T3 dan berfungsi sebagai supresor tumor dan gangguan gen THRB yang sering ditemukan pada kanker.
c. siklus sel terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak terpulihkan.
d. translokasi posisi kromosom yang sering ditemukan pada kanker sel darah putih seperti leukimia atau limfoma, atau hilangnya sebagian DNA pada domain tertentu pada kromosom. Pada leukimia mielogenus kronis, 95% penderita mengalami translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut kromosom filadelfia.

.
Faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker

Bahan Kimia
Zat-zat yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan berbagai jenis kanker pada perokok dan perokok pasif (orang bukan perokok yang tidak sengaja menhisap asap rokok orang lain) dalam jangka waktu yang lama. Bahan kimia untuk industri serta asap yang mengandung senyawa karbon dapat meningkatkan kemungkinan seorang pekerja industri menderita kanker.
Penyinaran yang berlebihan
Sinar ultra violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan kanker kulit. Sinar radio aktif, sinar X yang berlebihan atau sinar radiasi dapat menimbulkan kanker kulit dan leukemia.
Virus
Beberapa jenis virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel kanker. Jenis virus ini disebut virus penyebab kanker atau virus onkogenik.
Hormon
Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah mengatur kegiatan alat-alat tubuh dari selaput tertentu. Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan terjadinya beberapa jenis kanker seperti payudara, rahim, indung telur dan prostat (kelenjar kelamin pria).
Makanan
Zat atau bahan kimia yang terdapat pada makanan tertentu dapat menyebabkan timbulnya kanker misalnya makanan yang lama tersimpan dan berjamur dapat tercemar oleh aflatoxin. Aflatoxin adalah zat yang dihasilkan jamur Aspergillus Flavus yang dapat meningkatkan resiko terkena kanker hati.
Ketidakseimbangan Metabolisme
Senyawa formaldehid yang disintesis di dalam tubuh, seringkali terbentuk dari lintasan metabolisme senyawa xenobiotik, dapat membentuk ikatan kovalen dengan DNA, atau mengikat pada serum albumin dan gugus valina dari hemoglobin, dan menginduksi lintasan karsinogenesis.
Keturunan
Keturunan (genetik) merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan kanker.Adanya faktor genetik dalam pembentukan kanker ini terjadi karena salah penyebab kanker adalah mutasi DNA yang memang diturunkan dari orangtua kepada anaknya, akan tetapi tidak semua jenis kanker dapat diturunkan. hal tersebut dipengaruhi oleh letak mutasi pada DNA yang dialami dan juga genotipe dari mutasi yang terjadi.
Letak kerusakan DNA yang dialami
Ada 2 macam letak mutasi yang memicu terbentuknya kanker, yaitu mutasi pada gen-gen onkogen dan mutasi pada gen-gen pensupresi tumor. mutasi pada gen pensupresi tumor lah yang biasanya memicu penurunan kanker. hal tersebut disebabkan karena zigot yang mengalami mutasi pada gen onkogen biasanya tidak dapat bertahan hidup sehingga tidak dapat diturunkan.

Jumat, 07 September 2012

Prinsip-Prinsip Kurikulum

                                                                               BAB  I
                                                                      PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
         Proses pendidikan dalam kegiatan pembelajaran atau dalam kelas, akan bisa berjalan lancar, kondusif, interaktif, dan lain sebagainya apabila dilandasi oleh dasar kurikulum yang baik dan benar. Pendidikan bisa dijalankan dengan baik ketika kurikulum menjadi penyangga utama dalam proses belajar mengajar. Kurikulum mengandung sekian banyak unsur konstruktif supaya pendidikan berada pada kurikulum. Baik buruknya hasil pendidikan ditentukan oleh kurikulum, apakah mampu membangun kesadaran kritis terhadap peserta didik ataukah tidak.
        Prof.Dr.S. Nasution,M.A. mengatakan bahwa masa depan bangsa terletak pada tangan kreatif generasi muda. Mutu bangsa di kemudian hari bergantung pada pendidikan yang dinikmati anak- anak saat ini, terutama dalam pendidikan formal yang diterima di bangku sekolah.
        Kurikulum menjadi vital bagi perkembangan bangsa. Para guru atau pengajar harus pula memahami seluk- beluk kurikulum hingga batas- batas tertentu dalam skala mikro. Selain itu guru diharapkan mampu mengembangkan kurikulum bagi kelas. Bila ditarik benang merah maka kurikulum dapat dipahami sebagai alat sentral bagi keberhasilan pendidikan . Peran ini menjadi kunci bagaimana pendidikan akan diarahkan. Ini berkaitan erat dengan proses pembelajaran sebagai ruang beraktivitas belajar anak didik supaya mereka mendapat bekal pengetahuan yang baik dan mampu membangun kekuatan kecerdasan baik kognitif, afektif, dan psikomotorik. Diakui atau tidak , kurikulum harus dibangun dengan sedemikian cerdas, mencakup segala kebutuhan anak didik, dan meliputi segenap  alat penggali dan pengembangan potensi sekaligus bakat anak didik sehingga mampu melakukan pertunjukkan diri terhadap bakat dan potensi yang dimiliki.
1.2  Rumusan Masalah
        Dari uraian diatas maka yang menjadi permasalahan adalah “ Bagaimanakah prinsip-prinsip pengembangan kurikulum sehingga kurikulum dapat dijadikan modal pembangunan pendidikan?”

                                                                          BAB II
                                                                   PEMBAHASAN

2.1  Defenisi Kurikulum
         Menurut kamus Webster tahun 1856, kurikulum adalah : 1. a race course ; a place for running; a chariot. 2. a course in general; applied particulary to the course of study in a university. Kurikulum adalah jarak yang ditempuh oleh pelari atau kereta dalam perlombaan. Kurikulum juga bermakna seperti kereta pacu di zaman lampau, yaitu suatu alat yang membawa seseorang  dari garis start sampai finish.
        Menurut kamus Webster tahun 1955, kurikulum adalah 1. a course esp. a specified fixed course of study, as an a school courses, as one leading to degree. 2. the whole body of course offered in an educational institution or department thereof. Kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan adalah sejumlah mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di perguruan tinggi yang harus ditempuh guna mencapai satu ijazah atau tingkat tertentu.
        Di Indonesia, istilah kurikulum menjadi popular sejak tahun 1950-an yang diperkenalkan oleh sejumlah kalangan pendidik lulusan Amerika Serikat. Sebelumnya kita lebih akrab dengan istilah rencana pembelajaran . Hakekatnya,  kurikulum sama dengan rencana pembelajaran dan yang membedakan hanya cara pandangnya.
        Pengertian kurikulum seperti disebutkan di atas terlalu sempit atau sangat sederhana. Istilah kurikulum pada dasarnya tidak hanya terbatas pada sejumlah mata pelajaran saja, tetapi mencakup semua pengalaman belajar ( learning experiences ) yang dialami siswa dan memengaruhi perkembangan pribadinya. Bahkan  Harold B. Alberty (1965) memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah, sehingga kurikulum tidak dibatasi pada kegiatan di dalam kelas, tetapi mencakup juga kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh siswa diluar kelas.
        Pendapat senada  dan menguatkan pengertian tersebut dikemukakan oleh Saylor, Alexander, dan Lewis (1974) yang menganggap kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk memengaruhi siswa supaya belajar, baik dalam ruangan kelas, dihalaman sekolah , maupun di luar sekolah.
        Pengertian kurikum senantiasa berkembang terus sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan. Dengan beragamnya pendapat mengenai pengertian kurikulum, diperoleh beberapa dimensi pengertian kurikulum.
        R. Ibrahim (2005) mengelompokkan kurikulum menjadi 3 dimensi, yaitu :
1. Kurikulum sebagai substansi, memandang kurikulum sebagai rencana kegiatan belajar bagi siswa di sekolah atau sebagai perangkat tujuan yang ingin dicapai.
2. Kurikulum sebagai sistem, memandang kurikulum sebagai bagian sistem persekolahan, sistem pendidikan dan bahkan sistem masyarakat. Sistem kurikulum mencakup struktur personalia dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya.
3. Kurikulum sebagai bidang studi, memandang kurikulum sebagai bidang studi kurikulum.
        Selanjutnya Said Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa pada saat sekarang  istilah kurikulum memiliki empat dimensi pengertian, dimana satu dimensi dengan dimensi lainnya saling berhubungan. Keempat dimensi kurikulum tersebut, yaitu :
1.   Kurikulum sebagai suatu ide/gagasan.
2. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai  suatu ide.
3. Kurikulum sebagai suaatu kegiatan yang sering pula disebut dengan istilah kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum secara teoritis.
4. Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan.
         Adapun pandangan atau anggapan yang sampai saat ini masih lazim dipakai dalam dunia pendidikan atau persekolahan , adalah kurikulum merupakan suat rencana tertulis yang disusun guna memperlancar proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan rumusan pengertian kurikulum seperti yang tertera dalam Undang-Undang no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa “ Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”

2.2. Membedah Peran Penting Kurikulum
        Prof. Dr. Soedijarto,M.A mengatakan bahwa sekolah  merupakan lembaga sosial yang keberadaannya merupakan bagian dari sistem sosial negara bangsa. Sekolah bertujuan untuk mencetak manusia susila yang cakap,demokratis, bertanggungjawab, beriman, bertaqwa, sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan berkepribadian yang mantap dan mandiri, dan lain sebagainya. Agar tujuan tersebut tercapai maka dibutuhkan kurikulum yang kuat , baik secara infrastruktur maupun superstruktur.
       Kurikulum hanya akan efesien dan efektif menjalankan fungsi pendidikan bila dilaksanakan oleh guru yang memiliki kemampuan profesional. Tanpa adanya kurikulum yang jelas maka tujuan pendidikan yang akan dicapai akan menjadi buyar. Oleh sebab itu , kurikulum merupakan penunjuk arah ke mana pendidikan akan dituntun dan diarahkan atau akan menghasilkan output pendidikan seperti apa. Oleh karenanya , hal mendasar yang kemudian harus  menjadi perhatian dan pertimbangan penting dalam kurikulum adalah identifikasi tujuan pendidikan yang harus dicapai para peserta didik. Dalam proses identifikasi, secara umum akan menggambarkan kompetensi, pengetahuan, dan sikap yang dikuasai oleh lulusan pendidikan  dalam wilayah elajstudi kurikulum yang  kemudian disebut tahap pertama perencanaan kurikulum. Selanjutnya dirancang struktur program pendidikan yang memuat jenis-jenis mata pelajaran, latihan, dan   secaradirancang dan diselesaikan maka akan memasuki tahap mengembangkan kurikulum yang mencakup penyusunan garis besar program belajar mengajar dan pengembangan program pembelajaran.
        Beberapa hal yang penting dijalankan untuk melahirkan kurikulum yang bermutu adalah :
1. menyusun pokok-pokok bahasan bidang studi yang secara potensial dapat dijadikan objek belajar yang relevan untuk mencapai tujuan.
2. memilih pokok bahasan bidang studi yang paling relevan sebagai objek belajar guna mencapai tujuan kurikulum yang telah ditetapkan.
3. menyusun deskripsi setiap pokok bahasan yang telah dipilih sehingga menjadi jelas.
4.mengurutkan pokok-pokok bahasan secara logis dan psikologis agar dapat dipertanggungjawabkan.
        Supaya kurikulum yang dibangun tersebut kemudian bisa menjadi serangkaian pengalaman pembelajaran yang relevan dengan kehidupan peserta didik, masih perlu dikembangkan lebih lanjut mengenai program pembelajaran ini. Aktivitas ini kemudian diserahkan kepada penanggung jawab studi atau pengampu mata pelajaran supaya dilakukan penyesuaian bahan ajar yang dibutuhkan oleh peserta didik.

2.3  Prinsip- Prinsip Pengembangan Kurikulum
        Dalam usaha untuk mengembangkan kurikulum ada beberapa prinsip dasar yang harus kita perhatikan. agar kurikulum yang kita jalankan benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan. Prinsip-prinsip dasar yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip  dasar yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.
        Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok : (1) prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.
       Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima prinsip dasar dalam pengembangan kurikulum, yaitu :

1.      Prinsip relevansi;
      Kurikulum merupakan rel-nya pendidikan untuk membawa siswa dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat serta membekali siswa baik dalam pengetahuan, sikap maupun keterampilan sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat. Oleh sebab itu pengalaman-pengalaman belajar yang disusun dalam kurikulum harus relevan dengan kebutuhan masyarakat. Inilah yang dimaksud prinsip relevansi. Ada dua macam relevansi, yaitu relevansi internal  dan relevansi eksternal. Relevansi internal adalah bahwa setiap kurikulum harus memiliki keserasian antara komponen-komponennya, yaitu serasi antara tujuan yang harus dicapai, isi, materi atau pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa, strategi atau metode yang digunakan serta alat penilaian untuk mencapai tujuan tertentu. Relevansi eksternal adalah kurikulum harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, baik kebutuhan dan tuntutan masyarakat pada masa kini maupun kebutuhan pada masa mendatang.
2.      Prinsip fleksibilitas;
      Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar belakang peserta didik. Prinsip fleksibilitas memiliki dua sisi:
Fleksibel dalam memilih program pendidikan serta fleksibilitas dalam mengembangkan program pengajaran.
3.      Prinsip kontinuitas;
      yakni adanya kesinambungan antara berbagai tingkat sekolah,dan antara berbagai tingkat bidang studi dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
4.     Prinsip efisiensi;
      Prinsip efisiensi berhubungan dengan perbandingan antar tenaga, waktu, dan biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh kurikulum dikatakan memiliki tingkat efesiensi yang tinggi apabila dengan sarana, biaya yang minimal dan waktu yang terbatas dapat memperoleh hasil yang maksimal. Betapa pun bagus dan idealnya suatu kurikulum, manakala menuntut peralatan, sarana dan prasarana yang khusus serta mahal harganya, maka kurikulum itu tidak praktis dan sukar untuk dilaksanakan. Kurikulum harus dirancang untuk dapat digunakan dalam segala keterbatasan.  
5.      Prinsip efektivitas;
      Prinsip efektivitas berkenaan dengan rencana dalam suatu kurikulum dapat dilaksanakan dan dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Terdapat dua sisi efektivitas dalam suatu pengembangan kurikulum.pertama, efektivitas berhubungan dengan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas mengimplementasikan kurikulum di dalam kelas.kedua, efektivitas kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar.

Adapun Prinsip-prinsip  khusus dalam  pengembangan kurikulum yaitu:
1.      Berkenaan dengan tujuan pendidikan
Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan.Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau berjangka panjang,menengah,jangka pendek.
2.      Berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
      Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan untuk menentukan isi pendidikan/kurikulum, yaitu:
      a.Isi bahan pelajaran harus meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan.
      b.Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.
3.      Berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar
Pemilihan proses belajar-mengajar yang digunakan hendaknya memperhatikan hal-hal apakah metode atau teknik belajar-mengajar yang digunakan cocok untuk mengajar bahan pelajaran.
4.      Berkenaan dengan pemilihan media dan alat pembelajaran.
Proses belajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu pembelajaran yang tepat.
5.      Berkenaan dengan evaluasi
Penilaian merupakan bagian intergral pengajaran,perlu diperhatikan prinsip- prinsip evaluasi, yaitu : objektivitas, komprehensif, kooperatif, mendidik, akuntabilitas, dan praktis.
        Terkait dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu :
1.     Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2.      Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3.     Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4.      Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5.     Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6.      Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7.     Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
        Pemenuhan prinsip-prinsip di atas itulah yang membedakan antara penerapan satu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan kurikulum sebelumnya, yang justru tampaknya sering kali terabaikan. Karena prinsip-prinsip itu boleh dikatakan sebagai ruh atau jiwanya kurikulum. Dalam mensikapi suatu perubahan kurikulum, banyak orang lebih terfokus hanya pada pemenuhan struktur kurikulum sebagai jasad dari kurikulum . Padahal jauh lebih penting adalah perubahan perilaku guna memenuhi prinsip-prinsip khusus yang terkandung dalam pengembangan kurikulum tersebut.
        Ini sesungguhnya menjadi hal mendasar yang harus dikerjakan  perubahan kurikulum menyentuh persoalan dan kebutuhan di lapangan. Jangan sampai menimbulkan persoalan yang menyebabkan matinya proses pendidikan. Siapapun setuju bahwa perkembangan kurikulum sebagai bagian dan reposisi menjadi pertaruhan keberhasilan pendidikan. Pola pengembangan  kurikulum harus memberikan arah-arah kemajuan dan perbaikan. Menjadi hal utama ketika pengembangan kurikulum lebih menujukkan prestasi pendidikan yang membanggakan. Menjadi harapan ideal ketika perkembangan kurikulum mampu mengakomodasi segala kebutuhan pendidikan , baik jangka panjang, menengah, dan panjang. Itulah tujuan utama pengembangan kurikulum.




                                                                       BAB III
                                                                 KESIMPULAN

        Kurikulum adalah sejumlah rencana isi yang merupakan sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk institusi pendidikan yang isinya berupa proses yang statis ataupun dinamis dan kompetensi yang harus dimiliki.
        Istilah kurikulum menunjuk beberapa dimensi pengertian , dimana setiap dimensi memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. Keempat dimensi tersebut adalah : 1. Kurikulum sebagai ide; 2.kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai ide ; 3.kurikulum sebagai aktivitas ;4. Kurikulum sebagai hasil yang merupakan konsekuensi sebagai suatu kegiatan.
        Dalam usaha untuk mengembangkan kurikulum, ada beberapa prinsip dasar yang harus kita perhatikan;adapun prinsip-prinsip didalam pengembangan kurikulum menjadi dua kelompok yaitu pertama: prinsip – prinsip umum : a.   relevansi, b.  fleksibilitas, c. kontinuitas, d. praktis, e. efektivitas. Kedua,  prinsip-prinsip khusus :a.  prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan,b.  prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, c. prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar,d. prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, e.  prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian. Serta adanya prinsip-prinsip dasar pengembangan kurikulum yang terkait dengan kurikulum satuan pendidikan,meliputi : berpusat pada potensi,memperhatikan keragaman karateristik siswa, tanggap terhadap IPTEK, relevan dengan kebutuhan kehidupan,menyeluruh dan berkesinambungan, belajar sepanjang hayat,dan seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.



Rabu, 05 September 2012

Filsafat,Filsafat Ilmu Pengetahuan,Ilmu Pengetahuan,Pengetahuan,Sains Biologi dan Agama



Berpikir adalah daya paling utama dan merupakan cirri khas yang membedakan manusia dari hewan. Manusia dapat berpikir karena mempunyai bahasa. Dengan bahasa manusia dapat memberi nama kepada segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Dengan demikian, segala sesuatu yang pernah diamati dan dialami dapat disimpannya,menjadi tanggapan-tanggapan dan pengalaman-pengalaman yang kemudian diolahnya (berpikir) menjadi pengertian-pengertian bermakna. Dengan singkat,karena memiliki dan mampu berbahasa maka manusia berpikir. Kita berpikir untuk menemukan pemahaman dari rasa keingintahuan kita terhadap sesuatu.
Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu yang besar, kepastian dimulai dengan  rasa  ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu.Berfilsafat kesemestaan yang seakan tidak terbatas ini. Demikian juga berfilsafat berartimengoreksi diri, semacam keberanian berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau.
Filsafat, terutama Filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada (agama) lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan  ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafat, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian filsafat, filsafat  ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, pengetahuan, sains biologi serta agama.    

A. F ILSAFAT
1. Pengertian Filsafat
Istilah  filsafat berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” yang dalam perkembangan berikutnya dikenal di dalam bahasa lain yaitu : philosophie (Jerman,Belanda dan     Perancis) ;philosophy (Inggris) ;philoshophia (Latin) dan falsafah (Arab).
Kata filsafat berasal dari 2 kata yaitu  “philos” dan “Sophia”.Philos artinya cinta yang sangat mendalam, dan  Sophia artinya kearifan atau kebijakan,Jadi,arti filsafat secara harfiah adalah cinta yang sangat mendalam terhadap kearifan atau kebijakan.
Para filsuf memberi  batasan filsafat pada umumnya berbeda satu sama lain.Tiap-tiap filsuf memiliki rumusan atau batasan tersendiri tentang filsafat.Batasan filsafat dapat ditinjau dari dua segi yang secara etimologi dan secara terminology.
Secara etimologi istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah. Adapula yang berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari bahasa Inggris yaitu philosophy.Kedua istilah tersebut berakar kepada bahasa Yunani yaitu philosophia.
Pengertian filsafat secara terminologi sangat berguna.Dalam hal ini para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikiran  kefilsafatan yang dimilikinya.Para filsuf telah merumuskan pengertian filsafat sebagai berikut :
a . Plato
            Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.

b. Aristoteles
            Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan).
c. Al Farabi
Filsafat adalah ilmu tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
d. Rene Descartes
            Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan ,alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.  
e. Immanuel Kant
Filsafat adalah ilmu yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan, yang di dalamnya tercakup masalah epistemology yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui? Masalah etika yang menjawab persoalan apa yang harus kita kerjakan? Masalah ke-Tuhanan yang menjawab persoalan harapan kita dan masalah manusia.
f. Hasbullah Bakry
          Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
          Rumusan tentang filsafat sebagaimana diuraikan di atas pada prinsipnya menegaskan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan sungguh-sungguh, radikal sehingga mencapai hakikat segala situasi tersebut.

2. Ciri dan Sifat Permasalahan Filsafat
    a. Tidak menyangkut fakta. Pertanyaan-pertanyaan kefilsafatan tidak merupakan   pertanyaan     tentang hal-hal yang bersifat factual.
   b. Menyangkaut keputusan-keputusan tentang nilai. Pertanyaan-pertanyaan atau persoalan filsafat merupakan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan keputusan-keputusan tentang nilai-nilai. Dalam kaitan ini dapat dirumuskan bahwa filsafat bukanlah memikirkan tentang fakta-fakta, akan tetapi suatu aktivitas untuk mencapai kebijaksanaan.
   c. Pertanyaan filsafat bersifat kritis. Salah satu tugas utama filsuf adalah mengkaji dan menilai asumsi-asumsi dan menentukan batas-batas aplikasinya. Dengan demikian untuk sebagian filsafat merupakan suatu kegiatan terhadap konsep-konsep dan makna-makna yang dalam suatu segi tertentu biasa diterima secara tanpa koreksi lebih lanjut.
   d. Pertanyaan kefilsafatan bersifat spekulatif. Pertanyaan-pertanyaan kefilsafatan melampaui batas-batas pengetahuan yang telah mapan. Para filsuf  berusaha untuk menduga kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi yang berada di luar pengetahuan  saat ini.
   e. Pertanyaan kefilsafatan  bersifat  sinoptik atau wholistik, dengan pertanyaan seperti ini berarti filsafat memandang suatu masalah secara integral. Pemikiran kefilsafatan berusaha menyatupadukan dan mengeneralisasi segi-segi dari benda-benda atau hal-hal tertentu.
   
3. Karakteristik Pemikiran Kefilsafatan
          Pemikiran kefilsafatan memiliki cirri-ciri khas (karakteristik) tertentu, sebagian besar filosuf berbeda pendapat mengenai karakteristik pemikiran kefilsafatan. Apabila perbedaan pendapat tersebut dipahami secara teliti dan mendalam, maka karakteristik pemikiran kefilsafatan tersebut terdiri dari:
Integralistik (menyeluruh); mendasar (fundamental); dan spekulatif.
a.   Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, pemikiran yang meliputi beberapa sudut pandangan. Pemikiran kefilsafatan meliputi beberapa cabang ilmu, dan pemikiran semacam ini ingin mengetahui hubungan antara cabang ilmu yang satu dengan yang lainnya. Integralitas pemikiran kefilsafatan juga memikirkan hubungan ilmu dengan moral, seni dan pandangan hidup.
b.    Mendasar, artinya pemikiran mendalam sampai kepada hasil fundamental (keluar dari gejala). Hasil pemikiran tersebut  dapat dijadikan dasar berpijak segenap nilai dan masalah-masalah keilmuan (science).
c.    Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya dan hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai medan garapan (obyek) yang baru pula. Keadaan ini senantiasa bertambah dan berkembang meskipun demikian bukan berarti hasil pemikiran kefilsafatan itu meragukan, karena   tidak pernah selesai seperti ilmu-ilmu diluar filsafat.

4. Persoalan Filsafat
       Ada enam persoalan yang selalu menjadi perhatian para filsuf yaitu : ada, pengetahuan, metode, penyimpulan moralitas, dan keindahan. Keenam persoalan tersebut memerlukan jawaban secara radikal, dan tiap-tiap persoalan menjadikan salah satu cabang filsafat.
a.       Persoalan tentang “ ada “(being) menghasilkan cabang filsafat metafisika yaitu kajian tentang sifat paling dalam dan radikal dari kenyataan.
b.   Persoalan tentang “ Pengetahuan “ (Knowledge) menghasilkan cabang filsafat epistomologi, yaitu filsafat pengetahuan yang mengkaji secara mendalam dan radikal tentang asal mula pengetahuan, struktur, metode dan validitas pengetahuan.
c.   Persoalan tentang “Metode”(Method) menghasilkan cabang filsafat metologi yaitu mengkaji penyusunan secara sistematik dari beberapa proses dan  asas-asas logis dan percobaan yang sistematis yang menuntun suatu penelitian dan kajian ilmiah.
d.   Persoalan tentang “Penyimpulan” menghasilkan cabang filsafat logika(logis) yaitu kajian mengenai aturan-aturan penalaran yang benar.
e.       Persoalan tentang “Moralitas”(Morality) menghasilkan cabang filsafat etika(ethics),yang menghendaki adanya ukuran yang bersifat universal. Dalam hal ini berarti berlaku untuk semua orang dan setiap saat, jadi tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
f.        Persoalan tentang keindahan menghasilkan cabang filsafat Estetika(aesthetics) yaitu kajian mengenai keindahan dan ketidakindahan.

B. FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
          Filsafat ilmu pengetahuan merupakan suatu bidang studi filsafat yang objek materinya berupa ilmu pengetahuan dalam berbagai jenis,bentuk dan sifatnya.Jadi meliputi pluralitas ilmu pengetahuan. Adapun objek formanya berupa hakekat ilmu pengetahuan. Jenis-jenis ilmu pengetahuan menurut objeknya dapat diklasifikasikan ke dalam ilmu pengetahuan :
a.       Ilmu pengetahuan Humaniora dengan objek materi manusia
b.      Ilmu pengetahuan Social dengan objek materi sosiologi

Filsafat ilmu pengetahuan adalah sebuah upaya pemikiran mendalam untuk memahami makna, metode, struktur logis dari ilmu pengetahuan, terutama dengan analisis kriteria, konsep-konsep dan teori- teori yang ada di dalam ilmu pengetahuan, serta efek- efeknya bagi pengetahuan manusia dan dampaknya pada refleksi etis tentang berbagai problema serta aksesnya dalam kehidupan manusia.Filsaafat ilmu pengetahuan bersifat analitis dan reflektif, bukan empiris dan eksperimental.
Filsafat ilmu pengetahuan bertujuan : 
a.  Mengembangkan ilmu pengetahuan ,tehnologi dan perindustrian dalam batasan otologis. Dengan paradigm otologis diharapkan dapat mendorong pertumbuhan wawasan spiritual keilmuan yang mampu mengatasi bahaya sekularisme ilmu pengetahuan. 
b. Mengembangkan ilmu pengetahuan , tehnologi dan perindustrian dalam batasan epistemologis. Dengan paradigm epistemologis, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan wawasan intelektual keilmuwan yang mampu membentuk sikap ilmiah. 
c. Mengembangkan ilmu pengetahuan, tehnologi dan perindustrian dalam batasan nilai etis. Dengan paradigma etis, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perilaku adil yang mampu membentuk moral tanggung jawab sehingga pemberdayaan ilmu pengetahuan dan tehnologi semata- mata hanya untuk kelangsungan kehidupan yang adil dan berkebudayaan.
       Jadi Filsafat ilmu pengetahuan sangatlah tepat dijadikan landasan pengembangan ilmu pengetahuan. Karena filsafat ilmu pengetahuan sebuah upaya pemikiran mendalam untuk memahami makna, metode, struktur logis dari ilmu pengetahuan.

C. ILMU PENGETAHUAN
1.       Pengertian Ilmu Pengetahuan
Pengertian ilmu   yang terdapat dalam kamus Bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu (Admojo, 1998). Mulyadhi Kartanegara mengatakan ilmu adalah any organized knowledge. Ilmu dan sains menurutnya tidak berbeda, terutama sebelum abad ke-19, tetapi setelah itu sains lebih terbatas pada bidang-bidang fisik atau inderawi, sedangkan ilmu melampauinya pada bidang-bidang non fisik, seperti metafisika.   
Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli seperti yang dikutip oleh Bakhtiar tahun 2005 diantaranya  adalah :
Ø  Mohamad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.
Ø  Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.
Ø  Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
Ø  Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
Ø  Harsojo menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera manusia. Lebih lanjut ilmu didefinisikan sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk : “ jika .... maka “.
Ø  Afanasyef, menyatakan ilmu adalah manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, katagori dan hukum-hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis.

Berdasarkan definisi di atas terlihat jelas ada hal prinsip yang berbeda antara ilmu dengan pengetahuan. Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai matafisik maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense,  tanpa memiliki metode, dan mekanisme tertentu. Pengetahuan berakar pada adat dan tradisi yang menjadi kebiasaan dan pengulangan-pengulangan. Dalam hal ini landasan pengetahuan kurang kuat cenderung kabur dan samar-samar. Pengetahuan  tidak teruji karena kesimpulan ditarik berdasarkan asumsi yang tidak teruji lebih dahulu.  Pencarian pengetahuan lebih cendrung trial and error dan berdasarkan pengalaman belaka (Supriyanto, 2003). Menggunakan logika deduktif. Premis dan proposisi sebelumnya menjadi acuan berpikir rasionalisme.Kelemahan logika deduktif ini sering pengetahuan yang diperoleh tidak sesuai dengan fakta.  
Secara lebih jelas ilmu seperti sapu lidi, yakni sebagian lidi yang sudah diraut dan dipotong ujung dan pangkalnya kemudian diikat, sehingga menjadi sapu lidi. Sedangkan pengetahuan adalah lidi-lidi yang masih berserakan di pohon kelapa, di pasar, dan tempat lainnya yang belum tersusun dengan baik.

2  Karakteristik Ilmu Pengetahuan

Sejarah membuktikan bahwa dengan metode ilmu pengetahuan telah membawa manusia pada kemajuan dalam pengetahuannya. Kemajuan dalam karena beberapa karakteristik yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan. Dalam hal ini  Randall dan Buchker (1942) mengemukakan beberapa ciri umum ilmu pengetahuan :

a.    Hasil ilmu pengetahuan bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama. Artinya, hasil ilmu pengetahuan yang lalu dapat dipergunakan untuk penyelidikan dan penemuan hal-hal yang baru, dan tidak menjadi monopoli  bagi yang menemukannya saja.
b.      Hasil ilmu pengetahuan kebenarannya tidak mutlak, dan bisa terjadi kekeliruan, karena  yang menyelidikinya adalah manusia. Tetapi perlu disadari bahwa kesalahan- kesalahan bukan karena metode, melainkan terletak pada manusia yang menggunakan metode tersebut.
c.   Sains bersifat objektif, artinya prosedur kerja atau cara penggunaan metode sains tidak tergantung pada pemahaman secara pribadi.
       Selanjutnya Ralph Ross dan Ernest Van den Haag (Harsojo,1977), mengemukakan ciri- ciri ilmu pengetahuan, yaitu :
a.     a    Bersifat rasional, karena hasil dari proses berfikir dengan menggunakan akal (ratio)
b.    b.  Bersifat empiris, karena diperoleh dari  sekitar pengalaman oleh pancaindera.
c.     c.  Bersifat umum, karena hasilnya dapat dipergunakan oleh semua matnusia tanpa kecuali.
d.   d. Bersifat akumulatif, artinya dapat dipergunakan untuk dijadikan objek penelitian berikutnya
3..Perbedaan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan.
Terdapat perbedaan yang hakiki antara filsafat dan ilmu pengetahuan, diantaranya :
a.       Ilmu pengetahuan bersifat analisis dan hanya menggarap salah satu pengetahuan sebagai objek formalnya . filsafat bersifat pengetahuan synopsis, artinya melihat segala sesuatu dengan menekankan secara keseluruhan, karena keseluruhan memiliki sifat tersendiri yang tidak ada pada bagian- bagiannya.
b.      Ilmu pengetahuan bersifat deskriptif tentang objeknya agar dapat menemukan fakta- fakta, netral dalam arti tidak memihak pada etik tertentu.Filsafat tidak hanya menggambarkan sesuatu , melainkan membantu manusia untuk mengambil putusan- putusan tentang tujuan  nilai- nilai dan tentang apa- apa yang harusdipeerbuat manusia.Filsafat tidak netral, karena factor- factor subjektif  peranan yang penting dalam berfilsafat.
c.       Ilmu pengetahuan mengawali kerjanya dengan bertolak dari sesuatu asumsi yang tidak perlu diuji, sudah diakui dan diyakini kebenarannya.Filsafat bisa merenungkan kembali asumsi- asumsi yang telah ada untuk dikaji ulang tentang kebenaran asumsi . Jadi filsafat dapat meragukan setiap asumsi yang ada, dimana oleh ilmu pengetahuan telah diyakini kebenarannya.
d.      Ilmu pengetahuan menggunakan eksperimentasi terkontrol sebagai metode yang khas..Verifikasi terhadap teori dilakukan dengan jalan menguji dalam praktek berdasarkan metode-metode yang empiris. Selain menghasilkan suatu konsep atau teori , filsafat dapat juga menggunakan akal pikiran yang didasarkan pada semua pengalaman insane, sehingga dengan demikian, filsafat dapat menelaah yang tidak dicarikan penyelesaiannya oleh sains.
      Jelaslah, bahwa perbedaan antara filsafat dan ilmu pengetahuan bertolak dari dunia fakta sedangkan filsafat bertolak dari dunia nilai, artinya selalu menghubungkan masalah dengan makna keseluruhan hidup, walaupun kedua bidang aktivitas manusia itu sif atnya kognitif. Jadi , ilmu pengetahuan berhubungan dan mempersoalkan fakta- fakta yang factual, diperoleh dengan mengadakan eksperimen, observasi, dan verivikasi, hanya berhubungan dengan sebagian dari aspek kehidupan, sedangkan filsafat mencoba berhubungan dengan keseluruhan pengalaman, untuk memperoleh suatu pandangan yang lebih komprehensif dan bermakna tentang sesuatu.
4. Persamaan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Selain terdapat beberapa perbedaan antara filsafat dan sains, terdapat pula beberapa persamaan antara keduanya,  yaitu :
a.       Keduanya menggunakan metode berfikir reflektif (reflective thinking) dalam menghadapi fakta- fakta dunia dan hidup.
b.      Keduanya menunjukkan sikap kritis dan terbuka, dan memberikan perhatian yang tidak berat sebelah terhadap kebenaran.
c.       Keduanya tertarik terhadap pengetahuan yang terorganisasi dan tersusun secara
d.      Ilmu pengetahuan membantu filsafat dalam mengembangkan sejumlah bahan- bahan deskriptif dan factual serta esensial bagi pemikiran filsafat.
e.       Ilmu pengetahuan mengkoreksi filsafat dengan jalan menghilangkan sejumlah ide- ide yang bertentangan dengan pengetahuan ilmiah.
f.       Filsafat merangkum pengetahuan yang terpotong-potong, yang menjadikan beraneka macam sains dan yang berbeda serta menyusun bahan –bahan tersebut kedalam suatu pandangan tentang hidup dan dunia yang lebih menyeluruh dan terpaadu.
5.  Kelebihan dan Kekurangan Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan dalam perkembangannya telah menghasilkan tehnologi.Tidak bisa disangkal bahwa ilmu pengetahuan telah banyak memberikan sumbangannya terhadap kehidupan umat manusia, misalnya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi .kedokteran, ilmu pengethuan dan teknologi komunikasi dan informasi. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan manusia dapat bergerak atau bertindak dengan cermat dan tepat,efektif dan efisien, karena ilmu pengetanuan dan teknologi merupakan hasil kerja pengalaman, observasi, eksperimen , dan verifikasi
Selain ilmu pengetahuan memiliki kelebihan, terdapat pula beberapa kekurangan secara konseptual dan esensial,mungkin dianggap berbahaya, karena :
a.       Bersifat objektif,menyampingkan penilaian yang sifatnya subjektif.Ilmu pengetahuan menyampingkan tujuan hidup, sehingga dengan demikian IPTEK tidak bisa dijadikan
b.      Manusia hidup dalam kurun waktu yang panjang. Jika ia terbenam dalam dunia fisik, maka akan hampa dari makna dalam hidup yang penuh arti ini. Oleh karena itu ilmu pengetahuan memerlukan pendamping dalamoperasinya, selain filsafat untuk memberikan nilaai- nilai hidup, yang paling penting adalah agama yang memiliki kebenaran dan nilai- nilai hidup yang mutlak. Menurut Albert Einsten,” ilmu pengetahuan tanpa agama lumpuh, dan agama tanpa ilmu pengetahuan adalah buta (science without religion is lame,  religion without science is blind)”.
D. PENGETAHUAN
Kita pasti sering mendengar atau membaca kata “pengetahuan” dari berbagai media massa , seperti televisi, radio, surat kabar atau koran, tabloid, majalah. Persoalannya adalah apa yang dimaksud dengan pengetahuan itu? Atau apa pengertian pengetahuan itu? Dalam hal ini akan dikemukakan pengertian pengetahuan menurut ahli atau pakar.
Berikut ini merupakan beberapa pengertian pengetahuan (knowledge) menurut ahli atau pakar sebagai berikut :.
1. Menurut pendapat Gordon (1994 : 57) pengertian pengetahuan adalah struktur organisasi pengetahuan yang biasanya merupakan suatu fakta prosedur dimana jika dilakukan akan memenuhi kinerja yang mungkin.
2. Menurut pendapat Nadler (1986 : .62) pengertian pengetahuan adalah proses belajar manusia mengenai kebenaran atau jalan yang benar secara mudahnya mengetahui apa yang harus diketahui untuk dilakukan.
Lebih lanjut Gordon (1994 : 50) mengatakan
Bahwa pengetahuan (knowledge) merupakan dasar kebenaran atau fakta yang harus diketahui dan diterapkan dalam pekerjaan
Menurut pendapat Kraiger (1993 : 28) pada dasarnya pengetahuan (knowledge) dapat dibagi menjadi dua bagian yang saling berhubungan, yaitu:
1. Theoritical Knowledge
Pengetahuan dasar yang dimiliki karyawan seperti prosedur bekerja, moto dan misi perusahaan serta tugas dan tanggung jawab, informasi-informasi lainnya yang diperlukan dan yang diperoleh baik secara formal (sekolah, universitas) maupun dari non formal (pengalaman-pengalaman)
2. Practical Knowledge
Pengetahuan yang diberikan kepada karyawan dengan tujuan untuk memahami bagaimana dan kapan karyawan bersikap dan bertindak dalam menghadapi berbagai masalah dan penerapan prosedur kerja berdasarkan dari pengetahuan secara teori maupun dari pengalaman-pengalaman yang terjadi.
– Menurut Notoatmodjo 2007, Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingan. Dalam wikipedia dijelaskan; Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Menurut pendekatan kontruktivistis, pengetahuan bukanlah fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap obyek, pengalaman, maupun lingkungannya. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tersedia dan sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN DALAM DIRI SESEORANG
1.Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut .
2.Informasi / Media Massa
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
3.Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
4.Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
5. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
6. Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup :
Ø  Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya.
Ø  Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia, khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya usia.
E. SAINS BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI
1 Pengertian Sains biologi
Biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ,”Bios” yang artinya hidup dan “Logos” yang artinya ilmu.Jadi biologi adalah ilmu yang mempelajari sesuatu yang hidup beserta masalah- masalah yang menyangkut kehidupan. Objek kajian biologi sangat luas dan mencakup semua mahluk hidup. Kaarenanya dikenal berbagai cabang ilmu biologi.
            Berikut ini adalah pengertian dan defenisi biologi  dari beberapa ahli, antara lain :
a.                a.           Campbell ,Reece, dan Mitchell
Biologi adalah ilmu yang paling sulit dari semua bidang sains, sebagian karena system mahluk hidup sangatlah kompleks dan sebaagian krn biologi adalah ilmu multidisipliner yang membutuhkan pengetahuan kimia, fisika , dan matematika
     b.   Rikky Firmansyah, dkk
            Biologi merupakan ilmu pengetahuan mahluk hidup dan kehidupan
     c.    Wijaya jati
            Biologi merupakan sains mahluk hidup.Biologi menitikberatkan kajian ilmu mengenai
            mahluk hidup dan kehidupannya.
      d.   Oman Karmana
            Biologi merupakan ilmu yang dapat menunjang ilmu-ilmu lainnya dalam memecahkan
            suatu permasalahan.
      e.   Deswaty Furqonita
            Biologi merupakan ilmu yang mempelajari dan mengkaji segala sesuatu tentang mahluk
            hidup.
      f.    Fiktor Ferdinand dan Moekti Ariwibowo
            Biologi adalah ilmu tentang mahluk hidup beserta lingkungannya.Biologi memiliki
            cabang- cabang tersendiri yang mempelajari lebih spesifik lagi tentang mahluk hidup.
      g.   Fuad Izzudin dan Tajudin
            Biologi adalah ilmu yang mempelajari sesuatu yang hidup beserta masalah- masalah yang
            menyangkut hidupnya.
     h.   Bagod Sudjudi dan Siti Laila
            Biologi merupakan bagian dari sains yang mengkaji tentang mahluk hidup dan
            lingkungannya
2. Karakteristik Ilmu Biologi
Biologi mempelajari tentang mahluk hidup, bagaimana interaksinya satu sama lain , dan bagaimana interaksinya dengan lingkungan. Karakteristik ilmu biologi ditentukan oleh objek yang dipelajari dan permasalahan yang dikaji.
Objek yang dipelajari dalam ilmu biologi adalah mahluk hidup. Mahluk hidup memiliki karakteristik tersendiri jika dibanding dengan objek sains lainnya. Berikut ini adalah karakteristik dasar mahluk hidup.
a.  -     Mahluk hidup disusun oleh sel
b. -     Mahluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan
c. -      Mahluk hidup melakukan proses metabolism
d.-      Mahluk hidup memberikan respons terhadap rangsang
e. -      Mahluk hidup melakukan reproduksi
f.    -   Mahluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan
     Mahluk hidup mempunyai struktur yang sangat bervariasi. Struktur kehidupan tersusun mulai dari yang paling sederhana , yaitu molekul,sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas, sampai yang paling luas dan paling kompleks yaitu bioma. Oleh karena itu, kajian terhadap mahluk hidup dilakukan secara hierarkis, mulai dari molekul hingga bioma.
Menurut BSCS (Biological Science Curriculum Study), berdasarkan struktur keilmuan, terdapat 3 objek biologi, yaitu kingdom Protista, Plantae, dan Animalia. Kawasan kajian dalam biologi meliputi 9 tema permasalahan, yaitu :
a.       Biologi sebagai proses inkuiri(penyelidikan)
b.      Sejarah konsep biologi
c.       Evolusi
d.      Keanekaragaman dan keseragaman
e.       Genetika dan kelangsungan hidup
f.       Organism dan lingkungan
g.      Perilaku
h.      Struktur dan fungsi
i.        Regulasi
 Biologi termasuk salah satu ilmu tertua yang telah dikenal sejak zaman prasejarah. Ilmu ini dapat dibagi menjadi beberapa cabang ilmu, antara lain botani, zoologi, morfologi, dan fisiologi. Kajian biologi telah meluas ke ilmu-ilmu lain sehingga melahirkan beberapa cabang ilmu baru seperti biokimia dan biofisika.Cabang- cabang biologi sangat banyak contohnya botani,zoology, evolusi, embriologi genetika, klasifikasi,taksonomi,anatomi,fisiologi,morfogi,bakteriologi, palaentologi, ekologi, bioteknologi serta teralogi.                                                                            
Sebagai ilmu pengetahuan, biologi tidak berdiri sendiri melainkan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain, bahkan besar peranannya bila dikaitkan dengan kebutuhan manusia. Biologi modern mampu membuka tabir rahasia alam yang banyak dijumpai dalam alam kehidupan dan sangat berguna bagi kemajuan dan kesejahteraan manusia. Peranan biologi terhadap ilmu-ilmu lain, yaitu biologi sebagai ilmu pengetahuan tentu tidak dapat berdiri sendiri melainkan berhubungan erat dengan ilmu-ilmu lain. Sifat hubungan itu kadangkala biologi merupakan sumber atau bagian terpenting, tapi sering juga berupa pelengkap dalam memahami suatu ilmu pengetahuan (Suwarno, 2009).
Pendidikan biologi dapat dimaknai sebagai upaya untuk membelajarkan biologi sebagai suatu ilmu pengetahuan dalam suatu pembelajaran formal di sekolah maupun nonformal dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan biologi perlu dimaknai secara luas dan mendalam, yakni bukan hanya pemahaman dalam penguasaan teori dan konsep dalam ilmunya, tetapi juga lebih dari itu yang terpenting mampu menyentuh aspek sosial yang implementasinya bisa langsung dirasakan manfaatnya dalam kehidupan. Misalnya, membelajarkan kepada anak untuk berperilaku bersih dan sehat yang peduli akan lingkungan dan menyayangi alam sekitarnya sebagai bentuk implementasi nyata pendidikan biologi.
3 . Manfaat dan bahaya perkembangan Biologi
Kemajuan biologi yang demikian  harus diimbangi dengan iman dan takwa, sehingga kemajuan ilmu dan teknologi tidak disalahgunakan yang justru membahayakan kehidupan manusia. Dengan belajar biologi sebagai sains diharapkan kita memiliki keterampilan sains dan berikap ilmiah. Seseorang yang memiliki dan mengamalkan pengetahuan biologi akan bersikap dan bertindak berbeda terhadap berbagai persoalan hidup dan kehidupan. Peran utama biologi dalam kehidupan membentuk manusia yang sadar terhadap hidup dan kehidupan dalam lingkungannya.
Biologi telah menolong manusia di dunia dari berbagai malapetaka seperti wabah penyakit dan kelaparan. Dengan biologi, ilmuwan mengetahui bagaimana penyakit dapat menyebar dan menular sehingga memudahkan cara menanggulanginya dan memberantapenyakit tersebut. Demikian juga biologi telah membuat orang menyadari pentingnya memilih makanan yang baik dan bergizi untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuhnya. Berbagai macam obat- obatan antibiotic serta anti infeksi, telah menyelamatkan jutaan manusia dari kematian telah ditemukan, juga melalui pengetahuan biologi.
Di Indonesia , kebutuhan bahan makanan tercukupi berkat pengetahuan biologi, yaitu penemuan unggul, cara menanam, cara pemeliharaan, dan juga pemberantasan hama dengan menggunakan hama transgenik.
Pengetahuan  biologi telah mengajarkan kepada kita cara menjaga dan melestarikan flora dan fauna yang merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang tak ternilai harganya. Manusia juga dapat melestarikan penyediaan bahan makanan pokok seperti karbohidrat, protein, lemak dan vitamin yang berasal dari hewan maupun tumbuhan, demikian juga penyediaan sandang dan pangan.
Namun dengan pengetahuan biologi pula manusia memanfaatkan kekayaan alam tanpa memperhatikan keutuhan ekosistem, sehingga tatanan lingkungan rusak dan mengakibatkan banjir yang merenggut puluhan jiwa manusia. Demikian juga penggunaan bibit unggul mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman hayati, penggunaan pestisida dalam waktu lama yang menyebabkan hama menjadi resisten dan sisa pestisida yang mencemari lingkungan. Penggunaan senjata biologi berupa bakteri pathogen dalam sampul surat yang terjadi dinegara maju dapat mengakibatkan manusia tertular penyakit yang mematikan.
4. Hubungan Biologi dengan Filsafat Ilmu Pengetahuan
Adanya filsafat  pengetahuan yang mengkritisasi dan memikirkan efek- efek ilmu biologi dan perkembangannya bagi pengetahuan manusia dan dampaknya pada refleksi etis tentang berbagai problema serta akses pemanfaatannya dalam kehidupan manusia, maka biologi dapat bermanfaat secara efektif dalam kehidupan umat manusia atau dengan kata lain, filsafat ilmu pengetahuan merupakan kajian secara mendalam dan secara spesifik tentang hakekat ilmu seperti objek apa yang dikaji ilmu, bagaimana cara memperoleh ilmu, bagaimana ilmu dapat digunakan, bagaimana kaitan penggunaan ilmu dengan kaidah-kaidah moral kehidupan.

F. AGAMA
1. Pengertian Agama
Istilah agama, memiliki pengertian yang sama dengan istilah “ religion” dalam bahasa Inggris Bozman (Anshari, 1979) mengemukakan bahwa agama dalam arti luas merupakan suatu penerimaan terhadap aturan-aturan dari suatu kekuatan yang lebih tinggi, dengan jalan melakukan hubungan yang harmonis dengan realitas yang lebih agung dari dirinya sendiri, yang memerintahkan untuk mengadakan kebaktian, pengabdian , dan pelayanan yang setia.
Agama bertolak dari adanya suatu kepercayaan terhadap sesuatu yang lebih berkuasa, lebih agung, lebih mulia dari manusia, dan dianggap sebagai pencipta manusia dan jagad raya ini. Agama berhubungan dengan masalah ketuhanan, dimana manusia yang mempercayainya harus menyerahkan diri kepada-Nya, mengabdikan diri sepenuhnya, karena manusia mempercayai keabadian dalam hidup ini.
Randall dan Buchler (1942) mengemukakan bahwa ada dua bentuk agama, yaitu :
1.      Religion identified with belirf in the supernatural
2.      Religion identified with faith
Pertama, agama diidentifikasikan dengan kepercayaan terhadap supernatural. Secara popular agama diartikan sebagai kepercayaan terhadap Tuhan, yaitu suatu kehidupan yang supernatural
Kedua, agama diidentifikasikan dengan kepercayaan atau dengan keyakinan. Keyakinan agama mencerminkan keyakinan atau kepercayaan yang berlangsung diluar apa yang telah kita alami pada masa silam atau yang akan kita alami pada masa yang akan datang. Defenisi ini dibuat untuk memasukkan kedalam lingkup agama, hal-hal yang menyangkut “agama tentang pengetahuan”, “agama tentang komunikasi”, metode ilmiah dan cita-cita politik dengan kepercayaan yang mendominasi kehidupan intelektual.

2. Ciri-Ciri Agama
Dalam agama sekurang-kurangnya terdapat 4 ciri antara lain:
a. Adanya kepercayaan terhadap yang maha gaib, maha suci, maha agung, sebagai pencipta alam   semesta
b. Melakukan hubungan dengan hal-hal diatas, dengan berbagai cara. Seperti misalnya dengan mengadakan upacara-upacara ritual, pemujaan, pengabdian dan sebagainya. Dalam islam melakukan hubungan dengan maha pencipta, dengan mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai awal pengakuan bahwa Allah sebagai Rab dan Muhammad sebagai Rasul-Nya, melaksanakan salat lima waktu, melaksanaka puasa, membayarkan zakat bagi yang sudah nisab, melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.
c. Adanya suatu ajaran (doktrin) yang harus dijalankan oleh setiap penganutnya. Dalam islam doktrin itu terdiri dari tiga aspek yaitu iman, islam, dan ihsan.
d. Menurut pandangan islam, bahwa ajaran atau doktrin tersebut diturunkan oleh Rab tidak langsung pada setiap manusia, melainkan melalui nabi-nabi dan rasul-rasul-Nya sebai orang-orang suci.
            Pengetahuan dan kebenaran agama dapat dijadikan sumber untuk menyusun teori-teori dalam setiap aspek kehidupan. Pengetahuan dan kebenaran agama yang berisikan kepercayaan dan nilai-nilai kehidupan, dapat dijadikan sumber dalam menentukan tujuan dan pandangan hidup manusia. Serta samapai pada perilaku manusia itu sendiri. Pengalam agama bukanlah suatu pengalaman yang bersifat teoritis, melainkan merupakan penghayatan yang mendalam tentang manusia dengan Tuhannya, serta pengalaman semua yang telah digariskan oleh/ dalam agama tersebut.

3. Manfaat Agama bagi Manusia
Menurut Hocking (1946) , agama merupakan obat dari kesulitan dan kekuatiran yang dihadapi manusia, sekurang-kurangnya meringankan manusia dari kesulitan. Agama merupakan pernyataan pengharapan manusia da dunia yang besar, karena ada jalan hidup yang benar yang perlu ditemukan. Agama menjadi suatu lembaga yang bersemangat untuk memperoleh kehidupan yang baik, dan merenungkannya sebagai suatu tuntutan kosmis.
Agama dapat menjadi petunjuk, pegangan serta pedoman hidup bagi manusia, dalam menempuh hidupnya dengan harapan penuh keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan. Manakala manusia menghadapi masalah yang rumit dan berat maka timbullah kesadarannya, bahwa manusia merupakan mahluk yang tidak berdaya untuk mengatasinya, dan timbulnya kepercayaan dan keyakinan, bahwa yang dapat menolong dan menenangkan hidupnya hanyalah Rab Yang Maha Kuasa, Yang Maha Agung, Pencipta sekalian alam.


Persamaan dan perbedaan Filsafat, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Ilmu pengetahuan, Pengetahuan, Sains Biologi dan Agama

Persamaan
Perbedaan
Metode
Filsafat, Filsafat Ilmu Pengetahuan: Mengeksplorisasi akal budi secara radikal (mengakar) dan integral (menyeluruh) serta universal dan unsure logikanya.
Ilmu Pengetahuan, Biologi, Pendidikan Biologi: Penyelidikan, pengalaman, percobaan, observasi (metode ilmiah)
Pengetahuan: Pemahaman mendasar dan terbatas yang belum mendalam.
Agama:  Mempelajari kitab suci atau Firman Allah.
Sifat Kebenaran
Filsafat, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan, Pengetahuan, Biologi, dan Pendidikan Biologi:
Memiliki kebenaran yang bersifat nisbi (relatif)
Agama: Memiliki kebenaran mutlak (absolut)
Kebenaran
Filsafat, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Pengetahuan: Spekulatif (dugaan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris, riset dan eksperimen)
                                           Ilmu Pengetahuan, Biologi, Pendidikan Biologi:
Positif (dapat dibuktikan secara empiris, riset dan eksperimen)

Agama: Memiliki kebenaran mutlak (absolut)

Faktor/Motivasi

Filsafat, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan, Pengetahuan, Biologi, Pendidikan Biologi: Dimulai dengan sangsi/tidak percaya dan rasa ingin tahu yang besar.

Agama: Dimulai dengan sikap percaya dan iman